Dibantu si Bibik, Qisya menyiapkan keperluan untuk perjalanan ke Surabaya, sementara Emran bermain bersama Zidan di kamar. Untuk dirinya, Qisya membawa pakaian resmi untuk seminar dan stelan kasual yang nyaman di cuaca panas. Skincare dan perlengkapan mandi juga ikut masuk, meski hotel biasanya sudah menyediakan. Keperluan Emran lebih simpel—beberapa pakaian, celana jeans, dan jaket. Hanya tiga malam, tak perlu banyak. Tapi koper Zidan? Nyaris penuh. Mainan dan jajanan mendominasi. Qisya tak mau ambil risiko anaknya merengek hanya karena mainan favorit tertinggal. Jajanan pun harus yang aman—pilihan Qisya sendiri, bukan beli dadakan. Qisya juga meminta Bibik membawa persediaan obat, berjaga-jaga kalau ada yang sakit. Dalam hati, dia berharap semua sehat selama perjalanan. Sebelum ke ba

