Firasat Buruk

2423 Kata

"Belum juga dikenalin, masa ceritanya udah kesebar gitu? Belum jadi apa-apa, omongannya udah ke mana-mana." Rissa tertawa mendengarnya. Mungkin saking gondoknya semingguan kemarin, ia akhirnya melupakannya di hari Jumat ini, seperti biasa. Ini sudah seperti jadwal rutin bertemu Rissa di Depok. Kadang ia menginap. Kadang juga langsung pulang. Tergantung momen. Ia juga terkadang banyak urusan dihari libur. Rissa juga pasti perlu istirahat. Gadis yang satu itu tak pernah lepas dari buku. Ia heran saja. Kuliah sudah selesai tapi buku yang dibaca masih saja persoalan materi-materi kuliah. Ya sih, ia tahu kalau itu berkaitan dengan pekerjaannya. Tapi rasa-rasanya tak begitu amat lah. Ya sudah lah. Ia tidak sedang membahas tentang Rissa kali ini. "Gimana kalo jadi tahu gak?" "Beneran itu lo b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN