21 - Rasa

1295 Kata

Anin sampai di rumah dengan wajah cemberut. Kebahagiaannya seakan sirna karena kehadiran Nando. Cowok itu datang dengan rasa bersalah. Dan dia bahagia dengan semua itu. “Kenapa manyun?” “Ga pa-pa.” “Lo ketemu Nando?” “Kok kakak tahu?” “Dia ngasih tahu kakak.” Anin tak tahu harus berkata apa. Ia bahkan tak sempat memberikan pembalasan pada cowok itu. Ia hanya tersenyum menanggapi setiap celotehannya. Walau ternyata dalam hatinya ada kegeraman.  “Makanya lain kali labrak aja. Masa dia bilang kalau lo makin cantik. Kalau lo secantik ini dulu, mungkin gak bakal diputusin.”ucap Winda. Winda tidak mau menutupi segala kenyataan. Memang kenyataan didominasi sesuatu yang menyakitkan, tapi itu harus dihadapi. “Iya kak.” “Udah jangan dipikirin.”ucap Winda sambil tersenyum. Anin langsung mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN