BAB 54

1110 Kata

                Suara ketukan berulang kali di pintu depan, membuat Naya yang sejak tadi asyik menonton tv, langsung mendorong rodanya menuju ke pintu depan. Asty yang sedang shalat isya, membuatnya mau tidak mau harus membuka sendiri pintu rumah. Tidak mungkin Naya hanya menanti di dalam sementara sang pengetuk terus saja membuat kebisingan di malam hari. Walau nada ketukannya tidak terlalu keras dan terdengar berirama, namun rasanya Naya tidak nyaman jika terus mendengarnya terlalu lama.                 Naya membukanya dengan susah payah, dan terpaku tak percaya saat melihat lelaki di hadapannya yang kini membuka topinya dan tersenyum tulus padanya. Seketika bendungan hadir di kedua mata Naya. Dia benar-benar tidak percaya, bahwa lelaki itu kini hadir di hadapannya. Begitu nyata, hingga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN