BAB 35

1038 Kata

            Dia di sana, duduk diam di depan meja yang ada sebuah undangan pernikahan di hadapannya. Sesekali dia menarik tatapannya ke arah lain, menghela napas berat lantas kembali menjurus tatapan ke undangan itu. Sebuah undangan yang dia buat dengan suka cita, namun berakhir duka mendalam. Tak pernah dia bayangkan akan mengalami semua itu di saat, hatinya mulai yakin dengan pilihannya. Wanita yang begitu dia cinta, memilih kabur meninggalkannya. Tanpa berbalik sedikit pun.             Hatinya sakit, itu pasti. Belum sembuh rasanya kecewa di hatinya akibat sikap Naya yang kabur tanpa perasaan, Adam harus melihat wanita itu terbaring lemah antara hidup dan mati. Suara demi suara memilukan yang dia dengar saat menantinya penuh harap di ruang ICU, membuat Adam merasa sedih bukan main. Kek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN