Bertengkar dengan istri saja sudah lelah, ditambahi bertengkar dengan teman pula membuat pagi Okpara tidak nyaman. Dia berharap sekaligus berpikir agar semuanya bisa berjalan lebih baik mulai hari ini. Sayangnya, tidak. Menemukan sisi ranjang yang kosong dan absennya keberadaan sang istri sangat membuatnya dongkol setengah mati. Kemana perempuan itu pagi-pagi gini? Sebab Okpara tahu kalau Alle tidak akan pergi bekerja jika tidak izin padanya. Lagipula, Alle itu terhitung masih dalam masa cuti kerja. Bagaimana bisa rumah kosong dan dia tidak mendapatkan penjelasan apa-apa atas perginya perempuan itu. Dengan langkah yang malas-malasan Okpara turun dari ranjang dan lantai dimana kamar mereka berada. Memilah area dapur yang ikut kosong tanpa adanya Alle dan itu menambah daftar rasa kesalnya.

