Byan melajukan mobilnya di jalan raya dengan kecepatan sedang. Sesekali, manik gelapnya melirik ke arah samping, dimana sosok rupawan itu sedang terlelap dengan sangat pulasnya. Seulas senyum pun seketika terkembang di bibir lelaki itu. Kelegaan yang memenuhi dadanya membuat Byan mengulurkan satu tangannya untuk mengelus rambut hitam panjang yang terurai hingga melewati bahu gadis di sampingnya. Kia mungkin masih terpengaruh alkohol yang ia minum, hingga rasa kantuk tetap membuat tidurnya sangat nyenyak. Byan benar-benar bersyukur menemukan Kia tepat waktu, ia akan sangat murka dan mungkin akan menghancurkan Bara jika saja adik tirinya itu berani menyentuh gadisnya. Dan kini setelah semua kesalahpahaman mulai terjelaskan, Byan merasa bebas. Kia telah mengetahui tentang Alana, dan By

