Suara sang pilot pesawat yang menggema mengumumkan bahwa tak lama lagi mereka akan sampai di tujuan, nyatanya tak membuat Byan melepaskan Kia yang berada di atas pangkuannya. Kedua insan rupawan itu saling memagut, menyatukan bibir dalam deru dua jantung yang sama-sama memburu. Ciuman itu terasa sangat manis meski hasrat di dalamnya pun juga ikut tersemat. ((Aku sayang kamu, Byan.)) Kalimat yang diucapkan suara renyah Kia sebelumnya itu membuat kinerja otak Byan seketika kacau balau. Meskipun ia tahu definisi 'sayang' sangat berbeda dengan 'cinta', namun tetap saja ia tak bisa mengontrol ketika serasa ada ribuan bunga warna-warni yang mekar di dalam hatinya. Byan pun segera melepas sabuk pengaman dari pinggang ramping Kia, lalu mengangkat tubuh mungil berlekuk indah itu ke atas pangkua

