43 - Bahagia

950 Kata

Luna pulang dengan suasana hati yang terlampau bahagia. Ia sangat riang memasuki rumah. Bahkan tanpa sadar Luna bersenandung. Masih seperti mimpi bisa jalan berdua dengan Anrez Fahreza, idolanya sejak lama. “Luna pulaaaang.” Serunya seraya masuk ke dalam rumah. Gama dengan pakaian santainya keluar dari dapur untuk menyambut istrinya. Gama melebarkan tangan, Luna yang tahu maksud Gama langsung berlari kecil dan memeluk erat tubuh suaminya yang sudah pakai celemek itu. “Udah pulang, Princess?” sapa Gama seraya mengecup singkat kening Luna. “Sudah. Maaf ya, Om. Luna nggak pulang tepat waktu. Malah Om Gama dulu yang sampai rumah.” “No problem.” Balas Gama. “Luna mandi dulu ya, Om. Badan Luna capek semua. Luna juga keringetan.” “Iya, sana mandi. Tumben banget kamu sampe keringetan ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN