31 - Silent

1792 Kata

Luna mendengar mobil Gama masuk ke dalam pelataran rumahnya. Ia masih diam di ruang TV menatap layar TV dengan ekspresi datar. Luna masih menebak nebak siapa suara perempuan yang menawari Gama di restoran tadi. Otaknya tak bisa berhenti berpikir, sedangkan hatinya merasa kesal tidak karuan. “Luna, saya pulang.” Seru Gama saat pintu utama terbuka. Luna diam dan tak ada niatan untuk menyaut. Bahkan untuk melirik ke arah pintu saja Luna sangat malas. Matanya fokus menatap lurus layar televisi. Ia menghabiskan s**u pisangnya yang sisa sedikit sampai habis tak tersisa. Gama datang dengan membawa sekantong plastik berisi kotak yang sudah pasti isinya makanan seafood yang dibeli. Luna melirik kantong itu, perutnya keroncongan membayangkan isinya. Apalagi aroma saus tiram menyeruak masuk k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN