Pagi setelah pengakuan Gama yang tidak disengaja itu, sikap Luna pada Gama berubah seratus delapan puluh derajat. Luna seperti tidak ikhlas saat menyiapkan kemeja Gama. Apalagi saat Gama meminta bantuan memilihkan dasi. Ekspresinya dingin dan datar. “Luna.” “Hm?” “Saya minta tolong pilihkan dasi yang cocok buat kemeja saya, ya?” Ujar Gama. Tanpa menjawab, Luna mengarah pada tempat dasi yang ada di tengah ruang walk in closet mereka. Luna menarik tempat dasi itu, asal andalan, Luna mengambil dasi berwarna merah maroon. Saat Luna memberikannya pada Gama, pria itu melongo. Kemeja yang dipakainya berwarna biru muda, sedangkan dadi yang diberikan Luna berwarna merah maroon. “Kamu nggak salah pilihin saya dasi warna ini? Kemeja saya kan warna biru, Lun. Masa cocok sama merah maroon?

