BAB 4

3011 Kata
Aku percaya semua orang punya caranya masing-masing untuk memperoleh kebahagiaan tapi terkadang kita tidak pernah sadar kalau kita sering melakukan cara-cara yang tidak baik hanya untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan, seperti contohnya seperti menyakiti orang lain dengan merendahkan atau bahkan memukul orang untuk menciptakan sebuah tawa yang terbahak-bahak. Bagiku, menertawakan orang lain dengan nada yang merendahkan dan menghina adalah sebuah hal yang paling menjijikan. Aku tidak keberatan jika orang yang ditertawakan ikut tertawa seperti yang lainnya, tapi jika orang yang dijadikan sebagai bahan tertawaan sama sekali tidak ikut tertawa atau hanya sekedar tersenyum tipis, itu sudah menjadi sebuah tanda dan bukti bahwa candaannya telah keterlaluan dan harus dihentikan. Aku yang hidup di lingkungan bangsawan, sangat paham bagaimana para bangsawan sering menertawakan sesamanya hanya karena kekayaan, atau kekuasaannya, atau bahkan gelarnya lebih rendah dari yang lain. Aku sama sekali tidak mengerti mengapa budaya menertawakan orang lain masih terus dilestarikan karena itu adalah hal yang sangat salah, baiks secara moral maupun kemanusiaan. Aku jadi penasaran siapa yang menciptakan ide seperti itu sehingga di setiap negeri, dan budaya selalu ada hal yang seperti itu. Mengapa candaannya tidak fokus ke hal-hal yang sederhana saja, seperti menertawakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan seseorang. Atau paling tidak, tertawakanlah orang yang sosoknya tidak ada di hadapan mereka. Aku tahu itu juga salah, karena mau ada atau tidak ada sosoknya, menertawakan seseorang bukanlah hal yang baik dan patut untuk dilakukan. Namun, aku rasa lebih baik seperti itu daripada menertawakan seseorang secara langsung, karena itu kesannya sangat kejam dan tidak sopan. Aku tidak ingin melihat seseorang merasa direndahkan seperti itu di saat mereka sedang ingin bersantai ria bersama teman-temannya. Aku masih tidak mengerti mengapa manusia selalu suka merendahkan sesamanya, padahal kita masih sama-sama manusia. Aku juga tidak menganggap diriku selalu benar dan tidak pernah salah, karena aku juga pasti pernah melakukan hal yang sama, seperti menertawakan orang lain, ya, sejujurnya dulu aku sering melakukan itu, tapi saat diriku mulai dijadikan sebagai bahan tertawaan orang lain, aku langsung menyadari bahwa ini tidak menyenangkan sama sekali saat semua orang menertawakan keburukan atau kekurangan atau kesalahan kita, ternyata rasanya sangat tidak enak. Disitu aku mulai mengubah kebiasaan dan pola pikirku, aku rasa hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi, terutama oleh diriku sendiri. Mungkin memang mustahil untuk mengontrol orang lain, tapi yang bisa kontrol hanya diri kita sendiri dan menurutku itu masih lebih baik daripada tidak sama sekali. Menertawakan orang lain menurutku adalah bentuk kejahatan yang sering kita lakukan tapi kita jarang menyadarinya karena mungkin bagi kita itu hanyalah candaan semata dan bukan hal yang serius. Padahal bagi orang yang ditertawakan itu adalah hal yang sangat menyakitkan dan serius, inilah perlunya kita harus berempati terhadap orang lain, karena dengan berempati, kita bisa memposisikan diri kita sebagai orang lain dan membayangkan bagaimana rasanya saat kita diperlakukan seperti itu oleh orang lain. Bagiku, empati itu sangat penting dan harus diajarkan kepada semua orang sedari dini, karena jika kita tidak mengenal caranya untuk berempati terhadap orang lain, kita bisa tumbuh menjadi orang yang kejam, barbar, dan jahat yang sering menyakiti orang lain baik secara verbal dan fisik, lalu tidak merasa bersalah sama sekali. Bukankah itu sangat mengerikan, aku tidak ingin menjadi sosok yang seperti itu karena manusia itu adalah makhluk sosial, jika kemampuan sosial kita seburuk itu, maka kita tidak akan diterima oleh komunitas manapun. Aku pikir melatih cara kita memperlakukan orang lain itu penting. Karena kita tidak pernah tahu bagaimana cara kita berinteraksi dan merespon berbagai karakteristik orang itu seperti apa, dan juga cara melihat situasi agar kita tidak sembarangan membahas hal-hal yang sensitif di depan banyak orang, bukankah itu sangat tidak etis? Bagiku itu adalah kemampuan dasar manusia yang harus dikembangkan terus-menerus. Sekarang, aku dan Eric sedang berada di sebuah balkon, sedang menikmati pemandangan luas dan indah, aku dengannya memang sering melakukan ini jika sedang ada waktu kosong, sedangkan Chloe dan Amanda biasanya mengisi waktu luangnya dengan bersantai di tepian danau. Aku tahu ini adalah cara kita masing-masing dalam menikmati waktu libur karena mau kapan lagi bisa bersantai-santai seperti ini, Senin sampai Jumat kami harus bekerja penuh di toko dan sangat melelahkan jadi menurutku Sabtu dan Minggu itu wajib diisi dengan waktu istirahat, tentunya dengan cara kita masing-masing. Aku percaya setiap orang punya caranya masing-masing, dan apapun itu, valid dan tidak ada yang salah, selama itu tidak mengganggu orang lain. Aku biasanya selain bersantai di balkon bersama Eric, aku juga kadang mengisi waktu luangku di kebun dengan menyiram tanaman atau paling tidak, jalan-jalan di kota dengan memandangi keramaian kota yang penuh sesak. Aku selalu kagum melihat warga yang masih tetap bekerja bahkan di hari libur seperti ini, itu artinya kebutuhan hidup mereka lebih penting daripada sekedar mengistirahatkan tubuh mereka. Aku tahu itu terdengar buruk karena seharusnya mereka beristirahat, tapi kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan ekonomi mereka sampai mereka melakukan itu bahkan di hari libur yang cerah ini. Dan juga, jika mereka libur, maka kita yang ingin dilayani bagaimana? Tentunya sistem seperti ini adil, dan mungkin saja, mereka mengambil waktu liburnya bukan di hari Sabtu dan Minggu, tapi di hari-hari biasa yang ketika kita sedang bekerja pada saat itu, bukankah itu seperti kebalikan dari kita. Sesederhana itu. Kita tidak bisa melarang mereka untuk bekerja, agar mereka bisa beristirahat seperti kita, karena sekali lagi, kita tidak pernah tahu bagaimana kehidupan orang sebenarnya. Mereka pasti sangat membutuhkan uang atau semacamnya untuk kebutuhan hidup mereka yang kekurangan, jika mereka tidak bekerja, mereka bisa kelaparan dan itu lebih mengerikan dibanding bekerja di hari libur. Aku justru sangat mengagumi mereka yang tetap bekerja di hari libur seperti ini, karena menurutku, mereka adalah orang-orang yang sangat kuat dan tangguh. Mereka adalah orang yang sangat kokoh dan tidak kenal lelah, aku tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan mereka. Entah kenapa, aku jadi meneteskan air mata karena membayangkan jika aku berada di posisi mereka, itu pasti sangat sulit tapi mereka terpaksa harus melakukannya demi bertahan hidup. Aku yang merupakan seorang bangsawan, bisa saja membantu keuangan mereka, tapi itu bisa buruk, karena warga-warga lain yang posisinya sama atau bahkan lebih buruk dari mereka, bisa cemburu dan akhirnya akan ada konflik yang tidak baik. Jadi, jikapun aku ingin membantu, lebih baik bantu secara adil, secara kharfiahnya, langsung diberikan bantuan sosial kepada semua orang-orang miskin agar tidak ada kecemburuan sosial. Di saat aku sedang fokus melihat perjuangan orang-orang yang sedang bekerja di hari libur, Eric malah fokus ke gadis-gadis yang sedang berkumpul di pinggir jalan, aku hanya menggeleng-gelengkan kepala, dia itu sangat semangat sekali jika menyangkut soal perempuan, aku benar-benar tidak mengerti. Tapi terserahlah, selama dia bahagia, aku ikut senang. Lagipula, ini juga adalah tempat asal Eric tumbuh, bersama warga-warga biasa, jadi dia pasti ada kerinduan yang mendalam, dia yang biasanya berjalan-jalan di sini, tiba-tiba hanya sekedar lewat saja. Entah kenapa, aku jadi teringat soal kisah cintaku, aku selalu tidak nyaman jika membicarakan soal hal ini, tapi sepertinya tidak masalah jika aku melakukannya hanya di dalam pikiranku saja. Aku sangat sedih dan pasrah jika menyangkut soal dunia percintaan, karena akhirnya selalu tragis untukku. Aku tidak pernah mendapatkan kisah cinta yang bahagia atau ending yang bagus seperti orang lain, apalagi sampai menikah, itu seperti hal yang sangat mustahil untukku. Aku seperti punya sebuah dinding yang tinggi yang tidak akan pernah bisa kucapai karena begitulah sulitnya untukku mendapatkan kisah cinta yang baik, aku sampai akhirnya menyerah dan tidak lagi punya niatan untuk memanjat dindingnya. Karena aku terus-menerus terjatuh bahkan sampai kakiku terluka parah, jadi tidak ada lagi yang bisa kulakukan selain duduk dan melihat orang-orang berhasil naik dan melewati dinding itu dengan sangat mudah. Aku sudah lelah mencobanya karena pada akhirnya selalu sama, gagal dan gagal, rasanya seperti tidak ada gunanya lagi aku mencoba, aku seperti ditakdirkan untuk sendirian selamanya. Mungkin memang begitulah pada akhirnya, aku akan terus sendirian sampai akhir khayat. Itu terdengar sangat menyedihkan, memang, tapi mau bagaimana lagi, beginilah kisah hidupku, aku tidak bisa apa-apa jika ini sudah merupakan takdirku karena aku selalu berakhir kesepian dan tidak bisa memiliki orang yang kucintai. Aku mungkin hanya akan berakhir dengan keluargaku saja, dan itu bukan hal yang buruk menurutku. Keluarga juga merupakan bentuk cinta, dan mereka mencintai dan menerimaku apa adanya. Mungkin itulah tujuan hidupku, hanya dengan keluargaku saja. Aku hanya tersenyum membayangkannya, tapi aku juga mengharapkan ada orang yang menepuk pundaku dan berbisik, cobalah lagi, akan ada kejutan untukmu. Dan disaat aku mencobanya lagi, aku berhasil dan menemukan orang yang kucintai yang juga mencintaiku, dia ternyata sama, sedang menunggu kedatanganku setelah sekian lama dan dia memelukku dengan sangat erat. Yah, aku hanya tertawa, itu hanya bayanganku saja. Aku tidak pernah benar-benar memiliki orang yang seperti itu, entahlah, itu juga hanya asumsiku saja. Mungkin saja aku benar punya orang yang menungguku di luar sana, mungkin aku hanya perlu berusaha lebih lagi agar aku bisa seperti orang lain, berhasil memanjat dan melewati dinding besar itu dan akhirnya bisa bertemu dan bersama orang yang kucintai. Tapi aku punya prinsip di mana jika orang itu tidak menyukaiku, aku tidak akan memaksakan kehendakku. Aku tidak ingin mengganggu orang lain, sama seperti aku yang juga tidak ingin diganggu orang lain. Aku juga sering berada di situasi di mana orang lain mengejar dan mencintaiku, tapi aku tidak menyukainya sehingga aku harus menolaknya agar aku bisa membuatnya berhenti mengharapkanku. Itu juga lah yang harus aku lakukan saat orang yang kukejar menolakku secara halus, jadi aku tidak bisa memaksakan kehendakku agar orang tersebut bisa mencintaiku, itu mustahil dan itu juga sangat salah. Agar orang bisa mencintai kita, harus dengan cara yang alami tidak bisa kita memaksa orang untuk mencintai kita, itulah pegangan hidupku soal dunia percintaan ini. Mungkin beberapa orang tidak menyetujuiku karena mungkin berusaha lebih keras lagi pasti situasi akan berubah, tapi aku tidak mau melakukan hal yang seperti itu. Bagiku, jika sekali ditolak, maka artinya kita sudah tidak ada harapan lagi. Jika pun orang itu berubah pikiran, maka satu-satunya cara adalah pembalikkan situasi, di mana dia mengejar kita dan kita jadi pihak yang dikejar, soal bagaimana hasilnya, itu terserah kita, apakah kita akan tetap menerima orang yang dulunya telah menolak kita, atau kita terlampau sakit hati sehingga kita menolaknya dengan lantang. Apapun keputusannya, orang tersebut harus menghargai dan menghormati itu, karena itu adalah hasil bulat dari pertimbangan yang telah kita lakukan dengan diri kita sendiri. Aku selalu bingung jika menyangkut soal dunia cinta seperti ini, karena sekali lagi, aku tidak pernah merasakan cinta yang bersemi-semi seperti itu, jika dia yang mencintaiku, aku tidak, atau sebaliknya, aku yang mencintainya, sedangkan dia tidak. Tapi kami bersama karena suatu situasi yang rumit. Jadi aku tidak bisa mengerti bagaimana rasanya saat kita bersama orang yang kita cintai dan orang itu juga mencintai kita. Itu adalah hal yang sangat langka dan tidak pernah kurasakan sama sekali dalam hidupku. Aku juga ingin merasakan dan mengalami hal yang indah semacam itu, tapi aku sadar bahwa ini sangat mustahil untuk hidupku. Aku bukanlah orang yang seistimewa itu sampai pantas untuk merasakan hal yang semacam itu, mungkin aku hanyalah peran sampingan di dunia ini, bukan sebagai peran utama. Tapi aku percaya, kita semua adalah peran utama di hidup kita masing-masing. Apapun itu yang terjadi, kita harus melaluinya karena memang begitulah hidup. Terus berjalan adalah hal yang harus kita lakukan, kita harus bisa mengakhiri hidup kita tanpa penyesalan, itu artinya, kita harus berbahagia dan melakukan hal-hal yang menyenangkan karena hidup itu singkat, tentunya kita juga harus berbuat baik pada orang lain, kebencian hanya akan membuat hidup kita jadi kotor, sebarkan cinta dan kasih sayang pada semua orang adalah hal yang wajib kita lakukan karena itu akan membuat hidup jadi lebih berwarna dan indah. Banyak orang yang terlalu fokus pada suatu hal sehingga tidak bisa menikmati hidup dengan baik, menurutku apapun kesulitan yang kita alami, kita harus melepasnya untuk sementara untuk bisa menyegarkan pikiran kita dengan melakukan hal-hal menyenangkan lainnya. Kita bisa menghabiskan waktu dengan keluarga, sahabat, atau kekasih, apapun itu, selama itu bisa membuat hidup kita jadi positif dan membahagiakan, maka lakukanlah. Lupakan segala pikiran-pikiran yang negatif dan membuat hidup kita jadi kotor, yang paling penting adalah kita harus bahagia dan tertawa dengan lepas. Jangan hiraukan segala peliknya kehidupan, karena itu adalah bagian hidup kita, tapi tentunya kita juga tidak boleh terlalu fokus dengan itu. Terkadang setelah kita mengalami konflik serius dengan orang lain, rasanya sangat sesak dan kesal saat kita satu ruangan dengan orang tersebut, tapi setelah kita memaksakan diri dan memaafkan orang tersebut maka akan timbul rasa empati dan terbiasa sehingga amarah kita tidak lagi bergejolak panas seperti sebelumnya. Menurutku itulah pentingnya kita harus memaafkan orang lain dan tidak lagi mengungkit-ungkitnya karena perdamaian lebih penting daripada perpecahan. Aku sering menghadapi dan mengalami situasi yang semacam itu dan aku mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri dan juga dengan orang tersebut sehingga aku tidak lagi keberatan untuk satu ruangan dengannya. Meskipun perilaku jahat yang pernah dia lakukan tidak akan bisa kulupakan, terus terngiang-ngiang di kepalaku, tapi aku tetap harus memaafkannya dan tidak lagi mempermasalahkan itu agar tidak lagi tercipta konflik yang tidak perlu di ruangan tersebut karena aku harus sadar bahwa yang menempati ruangan itu bukan hanya aku dan dia, tapi juga ada banyak orang lainnya maka perdamaian adalah satu-satunya opsi yang harus kami pilih. Selain itu dapat membuat grup jadi lebih tentram dan damai, amarahku juga jadi menurun dan akhirnya lenyap tak tersisa meski hal itu tidak akan bisa kulupakan sampai kapanpun. Sebenarnya konflik dalam grup itu adalah hal yang sangat biasa dan normal dan sering terjadi, karena sejatinya, manusia adalah makhluk sosial dan sudah jadi bagian pertengkaran terjadi dalam interaksi manusia, selama tidak sampai menyerang secara fisik, menurutku itu hal yang wajar. Namun jika itu sampai mengarah kepada kekerasan fisik, itu sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Harus segera dihentikan dan dipisahkan, karena itu hanya akan berakhir dengan akhir yang brutal dan tragis, dan tentunya tidak ada yang ingin melihat hal yangg seperti itu. Sebenarnya dunia sosial manusia itu sangat rumit dan beragam, banyak sekali keunikan yang orang-orang lakukan saat berinteraksi sebagai sesama manusia, terkadang perdebatan sepele pun bisa menjadi permusuhan yang panjang, tapi apapun itu, perdamaian harus segera dijadikan sebagai solusi, karena seperti yang sudah kubilang tadi, manusia itu makhluk sosial sehingga tidak bisa hidup sendiri, bahkan terkadang kita membutuhkan bantuan dari musuh kita sendiri. Itulah kenapa perdamaian selalu jadi opsi yang dipilih di setiap diskusi dan musyawarah, dari antar individu maupun antar negara. Aku yakin tidak ada satu manusia pun yang menginginkan peperangan karena wujud asli kita adalah makhluk yang penuh cinta dan kasih sayang, kebencian dan permusuhan bukanlah tujuan kita di dunia ini. Itulah kenapa setiap film yang diputar di seluruh dunia selalu menggambarkan kebaikan menang atas kejahatan, karena begitulah manusia melihat dunia. Cinta dan kasih sayang akan selalu menang, dimanapun itu berada. Meski kebencian masih mendominasi, tapi selama ada cinta yang tumbuh di sana, itu akan menyebar dan akhirnya membuat tempat itu jadi lebih baik untuk semua manusia. Kebencian berdasarkan apapun harus ditolak dan ditentang karena makna dan arti dari kemanusiaan adalah menerima semua orang, tidak peduli apapun latar belakangnya. Mungkin kita memang tercipta berbeda-beda, entah dengan warna kulit atau bahkan apapun, tapi pada akhirnya, kita semua manusia, kita semua sama, dan kita semua setara. Kesetaraan adalah hal yang sedang perjuangkan di mana-mana karena itulah tujuan manusia hidup, meraih keadilan bagi semua populasi yang hidup di tempat itu berada. Jika ada satu populasi yang dipersekusi itu akan membuat tempat itu tidak layak untuk manusia hidup, maka agar bisa berubah, dibutuhkan perjuangan dari dalam. Pihak luar tidak bisa melakukan apa-apa selain mendukung dan memberi bantuan, selebihnya hanya pihak dari dalam yang bisa mengubahnya, hanya itu satu-satunya kunci agar bisa meraih revolusi dan perubahan ke arah yang lebih baik. Kita semua sudah sering lihat banyak tempat yang sebelumnya sangat penuh dengan kebencian, berubah menjadi penuh dengan cinta dan kasih sayang karena pada akhirnya kebaikan selalu menang atas kejahatan. Aturan itu nyata dan akan terus berlaku di setiap zaman. Sudah hukum alam di mana kebaikan selalu menang, dan kejahatann akan selalu kalah. Namun, meskipun begitu, kejahatan akan selalu terlahir kembali dan mereka juga berjuang untuk kembali meraih kekuasaan, maka yang bisa dilakukan adalah kita harus mempertahankan kebaikan agar tidak mudah direbut oleh kejahatan. Kupikir itu adalah kisah fiksi dasar yang sudah sering kita dengar dari kecil, dan sekarang kita hanya perlu melakukan hal yang sama di kehidupan ini, karena kisah-kisah itu, mau itu hanya sebatas dongengpun, tetap punya makna dan arti sehingga kita dapat meniru kebaikan yang memperjuangkan dominasinya agar tempat itu bisa berubah menjadi positif dan menerima semua orang dan menghapus kejahatan untuk selamanya. Kita tahu kejahatan akan terus terlahir kembali, tapi selama kita terus berpegangan tangan, segala rintangan atau hambatan akan mudah dilalui, selama kita bisa bersama menghadapinya. Perpecahan adalah retakan yang dapat menjadi celah untuk kejahatan masuk dan menghancurkan kebaikan secara langsung, maka kita harus bisa meminimalisir perpecahan yang terjadi di komunitas kita, karena apapun bentuknya, kita tidak boleh sampai terpecah-belah. Aku tidak tahu tapi menurutku sudah kewajiban untuk kita, agar terus mempertahankan kebaikan di manapun kita berada. Aku selalu tersenyum saat Eric membicarakan soal betapa payahnya dia jika soal urusan romansa, disitu aku hanya tertawa saat mendengarnya karena mungkin dia tidak sadar kalau aku juga mengalami hal yang sama dengannya. Dia maupun aku sama-sama payah jika berurusan soal dunia cinta, tapi meskipun begitu kami terus memandang ke atas, berharap hidup bisa berubah disaat kita terus menjalaninya seperti biasa. Kami berharap dan juga percaya akan datangnya perubahan yang baik dalam romansa kami. Mungkin tidak sekarang, tapi kami percaya itu pasti akan datang dengan berbagai cara yang unik. Banyak yang bilang cinta itu buta dan bisa datang dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja, maka karena itulah kami terus berusaha untuk berpikiran positif karena begitulah yang kami dengar. Kami percaya cinta juga akan datang pada kami karena sangat mustahil jika kami tidak bisa merasakan dan mengalami hal-hal berbau cinta sama sekali. Aku yakin setiap orang di dunia ini punya porsinya masing-masing dan mereka semua tanpa terkecuali akan mendapatkan kisah cinta indahnya masing-masing, tentunya termasuk kami berdua. Selama kami mau bersabar untuk menunggunya, aku yakin itu akan datang dengan mengejutkan dan kami akan terkaget-kaget saat menyadarinya. Aku dan Eric tertawa saat kami membicarakan soal itu, karena selain terkesan lucu, itu juga membuat kami jadi mempertanyakan segala hal.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN