Lisna masih berdiri di depan rumah meski mobil Zayn sudah tidak lagi terlihat oleh pandangan mata. Ia akhirnya memutuskan untuk kembali masuk ke dalam rumah. "Selamat pagi!" Wanita itu berbalik ketika mendengar suara seorang pria dari arah belakang. "Iya? Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?" Ia bingung saat melihat pria yang tidak dikenal sedang berdiri di hadapan. "Saya diminta Pak Wildan untuk datang ke sini. Beliau mengatakan, Ibu berniat memasang pagar rumah, jadi saya harus lihat dulu lokasinya agar bisa saya sesuaikan dengan keinginan Ibu juga." "Oh, iya.Seilakan, Pak. Kalau ada perlu apa-apa, Bapak bisa bicara sama saya atau sama Wildan." Lisna mempersilahkan tamunya untuk duduk di kursi yang ada di teras rumah. Wildan memang selalu bisa diandalkan. Belum satu ia meminta,

