Bab 50. Masa Lalu

1516 Kata

Hari sudah malam, pemandangan excotic di malam hari sungguh memanjakan mata. Kuteringat akan tatapan Ustaz Rahman yang begitu sendu merasakan pernikahan yang tak bahagia di tengah konflik hati. Antara mematuhi umi seorang ibu yang melahirkan serta mbesarkan. Atau kah memilih bertahan berada di sisiku. Nyeri, cemburu, itulah dua kata yang menggambarkan hatinya sekarang. Begitu juga dengan Nur Azizah, ia pasti merasakan hal yang sama. Cemburu itu sudah pasti apalagi merasakan sakit sudah tentu. Sedang asyik melamun ponselku berdering menampilkan pesan watsapp dari umi, Ibu-nya Ustaz Rahman. Pesan itu menyatakan agar aku datang besok ke rumahnya sehabis salat zuhur. Umi menggundangku dalam rangka acara selamatan mengumpulkan anak yatim. Sudah menjadi tradisi dalam kebiasaan keluarga Ustaz R

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN