Pulang. Junior menuntun kopernya keluar menuju teras. Bersikeras sekali tidak mau diantar. Alhasil Papi dan Mami menyerah, dan memesankan taksi yang akan mengantarkan Junior ke bandara.
"Peluk?" tawar Junior menatap Sienna yang kelihatan sedih sekali. Junior membuka tangannya lebar-lebar dan membiarkan Sienna menghambur memeluk tubuhnya erat-erat.
"Bawa bunga. Ingat!"
"Iya."
"Balas pesanku. Angkat telfonku."
"Iya."
Lalu setelah itu dengan berat hati Sienna melepas Junior pergi begitu saja. Hatinya terus menjerit-jerit meminta Sienna untuk mempertahankannya. Tapi apalah daya, Sienna selalu menghormati keputusan Junior, walaupun itu keputusan bodoh.
"DADAH, JO! KABARIN KALAU UDAH SAMPAI!"
***
Bandara Internasional Soetta, Jakarta, Indonesia
Langkah Junior melambat.
Laki-laki itu t
