"Dia? Dialah orangnya? Astaga … cantik Vika kemana-mana. Bagusan Vika kemana-mana. Lebih terhormat pula," keluh Meliana. Gemas mendengar pengakuan Reno. Menyatakan dengan mantap bahwasanya Raya, gadis yang tadi bersimpuh di lantai merupakan istrinya. "Ma …," "Apa? Apa lagi yang mau kamu jelaskan? Kamu pikir Mama tidak tau siapa dia!" Reno menautkan kedua alisnya. "Office girl? Aku memang sudah memberitahu, tentunya Mama tau siapa dia." "Bukan." "B-bukan?" "Dia office girl yang paling tidak memiliki sopan santun. Office girl yang tidak memiliki otak sama sekali, sehingga tas bermerk Mama ketimpangan jus buah naga." Meliana mendengus. Membayangkan ketika Raya secara tidak sengaja menjatuhkan jus di tasnya. Itupun karena Raya tersandung kaki Meliana yang ingin mengisengi office girl

