Di depan sekolah SMA Dirgantara High School.sekarang sudah sangat ramai di penuhi siswa-siswi yang berlalu lalang.
"Dek,adek anak baru ya?" tanya cowok yang berada di depan gerbang sekolah.cowok itu sangat rapi,dan....
Yatuhan!!dia sangat tampan.
"Emmm....,iya kak.kenapa?"Kanaya bertanya dengan nada lirih.dia sangat kagum dengan cowok didepannya.
"Silahkan keaula ya.anak didik baru harus sudah berada disana sebelum jam 07.00" jelas cowok itu, dengan tersenyum ramah kearah Kanaya.matanya sangat teduh.Kanaya sangat menyukai mata itu.
Tanpa kembali bertanya lagi
Kanaya langsung berlari keaula sekolah.dia tidak mau telat,dan dihukum.ini hari pertama,tidak ada sejarahnya seorang Kanaya dirgantara telat pada masa MOS sekolah.
Saat Kanaya sedang asyik berjalan.tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang.Kanaya meringis pelan, memegang punggungnya yang terasa sakit.
"Ehhh maaf ya,kenalin nama gue Dara,cewek cantik dari seluruh cewek dimuka bumi ini" ucap cewek manis yang menabrak Kanaya dengan suara cempreng.dia mengulurkan tangannya dengan tersenyum ramah.dengan sedikit ragu, Kanaya menjaba tangan Dara yang telah lama menggantung.
"Emmm....,nama gue Kanaya.lo boleh manggil gue Aya"balas Kanaya, dengan sedikit kikuk.mungkin karena mereka belum saling mengenal.
"Santai ajalah Ay,sekarang kita berteman.mari kita keaula keburu telat nanti" ajak Dara, seraya menarik tangan Kanaya.menurut Kanaya, Dara adalah tipe orang yang hambel.dia mudah akrab dengan siapa saja.
"Sini-sini duduk disamping gue" pinta Dara, sambil menepuk kursi yang berada disebelah kanannya.cewek cantik yang memiliki wajah putih itu,sangat cerewet menurut Kanaya.
"Tadi mama aku bawain aku bekal, kamu mau?" tawar Dara, kepada Kanaya yang sedang sibuk bermain ponsel.mata Kanaya yang tadinya fokus kelayar ponsel,langsung menoleh kearah Kanaya.
"Emmm...boleh?" tanya Kanaya, ragu.dia memang sangat ingin mencicipi bekal yang dibawa oleh Dara.tadi dia tidak sengaja melihat isi bekal yang dibawa oleh temannya itu. Isi bakal milik Dara adalah roti bakal rasa coklat kesukaannya.
"Boleh,ambil aja" jawab Dara, cepat.saat Dara sudah memperbolehkan,dengan sedikit ragu Kanaya mengambilnya.dia masih malu,mungkin belum saling mengenal.
"Enak,mama kamu buat sendiri?" tanya Kanaya, disela-sela makannya.dia mengunyah rotinya pelan.
"Emmm...enggak sih,sebenarnya kak Qiqi,kakak aku yang buat" jawab Dara, sambil menatap Kanaya dengan senyum lebar.sepertinya cewek disampingnya sangat murah senyum.
Saat mereka sedang asyik berbincang-bincang,tiba-tiba mereka mendengar suara yang berasal dari aula sekolah.
"Selamat pagi semuanya?!"sapa cowok tampan yang sedang memegang mice didepan aula.
"Pagi....!!" jawab mereka semua dengan semangat membara.gimana gak semangat?jika orang yang bertanya adalah kakak pembina yang tampannya ngalahin artis korea.
"Haaa....kompak banget kalian.mau kenalan gak dengan saya?" tanya kakak pembina acara,sambil tersenyum manis.
"Mau,mau banget"jawab cewek-cewek yang berada diaula dengan lantang.sedangkan yang cowok-cowok langsung menatap sinis kearah kakak pembina itu.
"Biasa aja dong jawabnya,telinga gue sakit tahu ngedengerinnya"
"Giliran yang tanya cogan jawabnya kompak.giliran kita yang nanya,boro-boro dijawab"
"Dasar cabe ,kalian niat sekolah atau godain cogan cogan?"
Begitulah cibiran-cibiran dari cowok-cowok yang merasa kalau semua cewek disini itu berlebihan.
"Harap tenang semuanya.disini kakak akan memperkenalkan diri.nama kakak Erlangga prayudha.kakak menjabat sebagai wakil ketua osis.dan mohon maaf untuk kalian semua,hari ini ketua osis kita tidak bisa datang karena ada urusan keluarga" ucap kak Erlangga tegas dan penuh wibawa. hingga membuat semua cewek-cewek menjerit kagum.
"Aya,kak Erlangga ganteng ya?" Dara menggigit bibirnya,matanya fokus kedepan.memperlihatkan betapa dia sangat memuja cowok yang berada diatas aula.
"Biasa aja" jawab Kanaya,cuek.menurutnya semua teman-teman barunya disini sangat berlebihan.apa mereka tidak mempunyai tetangga yang tampan?saudara yang gagah?atau mungkin ayah yang perkasa?.Kanaya tidak habis fikir,kenapa mereka selebai ini?.
"Ish.....,lo tuh ya,gak bisa apa ngelihat cog...."ucapan Dara terhenti,ketika melihat tatapan tajam Kanaya.
"Diam!!gue mau ngedengerin kak Erlangga ngomong.bukan lo" sergah Kanaya, yang merasa terganggu dengan sikap Dara yang berisik.
"Untuk peralatan mos besok,biar ketua osis kita yang menentukan.sekian dari saya,kalian boleh bubar"
Setelah pulang sekolah tadi.Kanaya tidak langsung pulang.melainkan dia mampir ketoko buku dulu untuk membeli novel Dilan 1990.Novel itu melegenda baru-baru ini.kata-katanya yang sangat romantis,membuat daya tarik untuk anak-anak remaja sekarang.
Abang Rehan calling
"Hallo bang ada apa?"tanya Kanaya, sambil berjalan kekasir untuk membayar novelnya.
"Kamu dimana sekarang?kenapa belum pulang?" suara itu terdengar khawatir.diam-diam Kanaya tersenyum.
"Aku lagi belum novel di Grenmedia" Kanaya menjawab pertanyaan kakaknya santai.
"Beliin abang komik satu" suruh Rehan,Kanaya menghela nafas kasar.
"Gak mau,Kanaya gak bawa uang"tolak Kanaya, cepat.
"Entar abang ganti uangnya 3 kali lipat"
"Yaudah deh"
Setelah sambungan teleponnya diakhiri oleh abangnya.dengan langkah santai ,Kanaya berjalan menuju penjual es krim.
"Pak,es krim rasa coklat satu ya?" ucap Kanaya, kepada spenjual dengan nada bahagia.setelah selesai membayarnya Kanaya langsung pulang menaiki taxi.
"Abang!!!" teriak Kanaya, nyaring dari depan gerbang rumahnya.
"Apa?" tanya Rehan, sambil membukakan gerbang untuk adiknya.
"Tuh,bayarin" pinta Kanaya,sambil menunjuk taxi yang masih setia berada didepan gerbang rumahnya.
"Dasar nyusahin"cibir Rehan,berlalu memasuki rumahnya.setelah dirinya membayar taxi yang di naiki Kanaya.dia langsung melangkah memasuki rumahnya.
"Abang.....!!"panggil Kanaya,keras.
"Bisa gaksih dek?gak usah teriak teriak.inituh rumah bukan hutan" kesal Rehan, sambil menatap Kanaya tajam.
"Abang kok udah ada dirumah?mama sama papa mana?" tanya Kanaya, dengan wajah bingung.kenapa abangnya sudah pulang kerja?padahal ini masih sore.biasanya abangnya itu pulang malam.
"Abang tadi pulang cepat,karena kepala abang sakit.mama sama papa masih dikantor" setelah menjawab pertanyaan kanaya.Rehan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Ting...ting...
Suara dentingan mangkok yang beradu.membuat Kanaya yang tadinya bingung dengan sikap abangnya,menjadi sedikit lupa akan masalahnya.Kanaya saat ini sangat lapar.lalu dia buru-buru keluar rumah untuk membeli makan.
"Mang bakso dua ya?" seru Kanaya,kepada sipenjual bakso.
"Bungkus atau makan disini,neng?" tanya si penjual bakso ramah.
"Bungkus aja,mang" balas Kanaya, cepat.
"Ini neng,pesanannya"ucap sipenjual itu,seraya menyodorkan dua bungkus bakso pesanan Kanaya.
"Berapa mang?" tanya kanaya pada sipenjual itu.
"Sepuluh ribu,neng" Kanaya mengangguk,sambil mengeluarkan uang sepuluh ribu.lalu dia memberikannya kepada sipenjual bakso.
"Terimakasih neng"ucap si penjual bakso itu kepada Kanaya.gadis mamis itu hanya mengangguk.
"Bang...." seru Kanaya,dari meja makan.
"Apasih dek?teriak-teriak mulu" marah Rehan, sambil menuruni anam tangga rumahnya.
"Sini makan sama aya" ajak Kanaya,sambil melambaikan tangannya supaya Rehan mendekat kepadanya.
"Iya,bentar"balas Rehan, dengan malas.hari ini entah kenapa moodnya sangat hancur.
"Beli dimana?" tanya Rehan,menatap dua mangkok baksi didepannya.
"Banyak nanya deh,tinggal makan apa susahnyasih bang?" kesal Kanaya,seraya mengerucutkan bibirnya.
Rehan sangat lelah jika harus bertengkat dengan adiknya.tanpa banyak tanya lagi,dia memakan semangkok baksonya dengan lahap.
Mereka berdua makan dalam diam.karena mereka sudah diajarin orang tuanya untuk tidak bicara saat sedang makan