Taktik Licik Merebut Mantan

1965 Kata

Tawa ceria memenuhi ruang makan pagi itu. “Papa! Papa yang anter yaaa!” seru Alisa sambil mengangkat tangan kecilnya tinggi-tinggi. “Iya, papa ajaaa!” timpal Arkanza dengan semangat, suaranya menggema, membuat suasana pagi di rumah semakin hangat. Arga yang masih memeluk Alula sejenak menoleh dan tersenyum melihat kedua buah hatinya yang kini bersorak-sorak. Hatinya bergetar, betapa sederhana, namun begitu berarti momen seperti ini. Alula terkekeh pelan, lalu mencubit pipi anak kembarnya satu per satu. “Wah, pagi ini semangat banget ya? Sampai gak sabar ke sekolah.” “Iya, soalnya hari ini main air katanya!” ujar Alisa polos, matanya berbinar. “Dan ada jus jeruk! Sama nugget dinosaurus!” sambung Arkanza sambil menepuk-nepuk meja kecilnya. Arga tertawa ringan dan berjalan ke arah mere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN