Sepuluh

1738 Kata

Keesokan harinya Fiona sedang sarapan bersama hanya dengan mamanya. Karena papa dan kakaknya belum pulang. “Fiona, mama mau tanya.” “Tanya apa ma?” “Apa bener semalem kamu ditangkap polisi karena balap liar?” “Mama tahu dari mana?” “Jadi bener?” “Hehehe. Iya ma.” “Terus Dicka yang bantuin kamu buat bebas?” “Ah pasti dia yang ngadu ke mama ya? Dasar cowok ember, lemes bener mulutnya.” “Bukan Dicka yang bilang, tapi mamanya Dicka.” “Ahh…” “Udah berapa kali mama bilang sama kamu. Jangan pernah ikut balap liar. Bandel banget sih kamu.” “Iya maaf ma, maaf. Khilaf Fiona. Biasanya juga nggak ada polisi.” “Kamu bikin malu mama dan keluarga kita tau nggak. Masa iya cewek balap liar, dan yang ngebebasin calon suaminya.  Kan nggak masuk akal. Masih mau balapan lagi?” “Nggak ma. Kapok ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN