Enam Belas

1354 Kata

Keesokan paginya. Dicka dan Fiona telah dijemput oleh seorang sopir suruhan papih Devan di hotel. Mereka sampai di sebuah rumah yang cukup mewah dengan halaman yang juga cukup luas. Sopir itu memberhentikan mobilnya di rumah tersebut. “Loh… ini rumahnya siapa pak? Kenapa bapak membawa kami kesini?” Tanya Dicka. “Saya juga nggak tahu tuan. Saya disuruh Pak Devan untuk mengantarkan kalian ke rumah ini.” “Emang lo juga belum pernah kesini?” Tanya Fiona. “Belum. Kalau udah pernah gue juga nggak bakal nanya sama pak sopir.” “Ya kali aja lo udah pikun.” “Sialan emang lo. Gue masih muda.” “Pikun mah nggak pandang tua muda.” “Terserah lo ajalah. Lo mau ikut gue turun atau mau tetep di mobil?” “Ya ikutlah.” Dicka dan Fiona pun turun dari mobil dan berjalan menuju pintu rumah. Dicka meneka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN