Pagi hari Bram sudah bangun lebih dulu dibanding istrinya. Perempuan itu terlihat letih sehingga tak sanggup bangun pagi seperti layaknya para istri di luar sana. Suaminya-lah yang sudah membuat perempuan itu menjadi demikian. Semalam, seolah tak ada waktu lain kali —Bram yang baru diberi anugerah oleh Tuhan sebuah kenikmatan akan hubungan fisik dengan wanita, kembali mengajak istrinya mengarungi surga dunia hingga menggapai puncak berkali-kali, sesaat setelah obrolan mereka di balkon kamar usai karena paksaan. Alhasil, waktu yang menunjukkan pukul dua hampir setengah tiga, baru bisa membuat kedua mata Dara terpejam sempurna. Tak ada lagi gangguan atau sentuhan iseng yang Bram lakukan pada tubuhnya meski pelepasan sudah keduanya dapatkan sebelumnya. Itulah mengapa, Dara yang tidak terb