Chapter 2
*****
Kereta pun tiba di stasiun pasarturi Surabaya pukul 8 pagi
Alya pun membangunkan anak laki-lakinya
Dan menuntun Andri dan keluar dari gerbong kereta,apa kita sudah sampai ma tanya bocah itu,pada sang mama,
Sudah sayang kita sudah sampai,kita mau kemana ma tanya Andri ,kita cari makan makan dulu ya, apa kamu lapar sayang tanya Alya pada putranya,iya mama Andri lapar ya sudah kamu mau makan apa sayang anak mama,Andri mau makan apa saja mama yang penting Andri makan nasi, mendengar anaknya bicara seperti ini membuat Alya sangat sedih, mereka pun sampai di warung makan,Alya mendudukan Andri di bangku, seorang wanita paruh baya tersenyum pada mereka dan menanyakan mau makan apa,Alya pun memilih nasi sama ayam dan sayur untuk anaknya, sedangkan Alya memilih makan nasi sama tempe orek sama sayur nangka, pesanan mereka pun tiba,Alya menyuruh anaknya makan,mau minum apa nduk tanya pemilik warung,Alya pun tersenyum minum nya
Air teh tawar saja bu,si pemilik warung pun mengambil kan air teh untuk pelanggan nya,
Ini nduk air nya,Alya pun selesai makan nya, langsung minum, setelah itu menatap putranya yang masih makan,sang pemilik warung memperhatikan mereka berdua,
Dan bertanya, maaf nduk sebelumnya ibu mau tanya apa kalian baru pertama kesini,
Dengan hati-hati sang pemilik warung makan tempat Alya singgah makan bertanya.alya pun tersenyum pada pemilik warung makan,iya Bu saya dari kota Bandung,mau mengadu nasib di kota Surabaya Bu,dan baru tiba di kota Surabaya ini, setelah ini kami mau cari tempat tinggal bu,oalaa nduk.kenapa kalian mau mengadu nasib lalu di mana suami kamu nduk tanya sang pemilik warung makan itu lagi,papa Andri jahat jadi kami pergi meninggalkan papa, tiba-tiba suara Andri menyelutuk, omongan Alya, membuat sang pemilik warung langsung sedih dan iba pada pelanggan nya,nduk ibu ada kamar kosong
Di tempat ibu,kalo berkenan kamu tinggal sama ibu saja,nama ibu adalah Bu darmi,Alya pun tak percaya ada orang yang begitu baik padahal baru kenal,nama saya Alya Bu,ini anak saya,namanya Andri,
Ya sudah nanti ibu jam 8 malam baru tutup warung makan ibu,nanti ikut ibu kerumah ya,kalo Alya mau istirahat di warung ini ada kamar, tempat ibu sama rita saling istirahat Rita anak ibu dia lagi keluar untuk membeli kertas nasi, mungkin seumuran sama kamu nduk, Andri mau nambah lagi,tidak tanya Bu darmi,Andri sudah kenyang Bu, mendengar Andri memanggil nya ibu membuat darmi memberi tahu pangilan dirinya panggil uty saja Andri,iya uty makasih,Alya pun terharu dan bersyukur pada Allah yang memberikan jalan buat mereka berdua,
****
Bu nih kertas nasi sungguh lelah di warung tidak ada kesana kemari aku mencari nya cicit mulut ratih, tiba-tiba ratih menangkap sosok asing yang belum di kenal nya,kamu siapa kok berada di dalam warung ibu, jangan-jangan kamu mau maling uang warung kami ya,
Buuuu buuuu tolong ada maling, teriak Ratih membuat panik alya, maaf mba saya bukan maling kata Alya, bagaimana mungkin bukan maling, apalagi warung kami lagi sepi,maling buuuuu ada maling maling kamu keluar gak teriak ratih, tukk aaaw sakit kepala Ratih di kotak oleh Bu darmi, melihat ibunya yang kotak langsung berbicara Bu ada maling uang kita,di jitak lagi membuat ratih meringis,sakit ibu kenapa sih Ratih di jitak,sakit bu,abis mulut mu tuh sembarangan,itu namanya mba Alya,ibu menyuruh nya jaga warung sebentar,tadi ibu beli gula abis kamu sudah kabur pergi aja belum selesai ibu menyuruh kamu,oh maaf ya mba Alya ratih tidak tahu menuduh mba Alya maling ini
Gara-gara ibu,sih heeee, ketawa kamu ibu yang di salahin,,