7. Kosong (3)

1329 Kata
Alea sedang duduk di Bangku taman Universitas Gedung B. Alea sering kali datang ke taman kampus, walaupun hanya sekedar duduk-duduk tanpa melakukan kegiatan apapun. ia sangat suka ketenangan, taman ini cukup sepi Pengunjung, karena kebanyakan Mahasiswa akan memilih untuk Nongkrong di Cafe ataupun ke Mall seusai kelas. Pohon-Pohon yang Berjejer lebat menghalangi Sinar Matahari yang akan masuk kedalam. karena Taman ini Berada diantara Gedung A dan B jadi Sering kali Beberapa Orang Terlihat Berlalu-lalang entah itu Mahasiswa atau Dosen yang Bergegas ke Gedung A atau sebaliknya. Alea sempat kepikiran kenapa Assdos Rio tidak kunjung Membalas Pertanyaannya kemarin? toh hanya balas iya atau tidak sudah membuat Rasa Penasaran Alea Terobati, tapi Sepertinya Pria itu tidak berniat membalas apapun Pesan Alea, Alea pun gengsi jika harus menanyakan kembali Pertanyaan yang belum Terjawab, jadi lebih baik ia mengabaikannya Saja. Seseorang yang sejak tadi Alea Perdebatkan di pikiriannya Muncul dari Gedung A. Alea melihat Asdos Rio Sedang Berjalan cepat menuju Gedung B, gadis itu memperhatikan Perawakan, Bentuk Tubuh Pria itu Mirip Sekali dengan Rionya. 'Apa Mereka Kembar ?' tanya Alea dalam Hatinya. namun betapa Terkejutnya Alea saat Assdos Rio tiba-tiba melirik Alea, dari Jarak lima belas Meter dan Dalam beberapa detik mereka saling bertatap mata, harusnya Alea Sulit terlihat karena beberapa Pohon Besar ada di depannya, tapi sepertinya Assdos Rio Tersenyum kecil ke Alea tanpa menghentikan Langkahnya. "beneran ngeh gue gak ya? kayaknya enggak deh, padahal kan iseng aja ngeliatin dia, malah sadar" "kenapa sih Rio, lo kenapa dateng lagi! hati gue jadi lemah lagi kan" **** "Selamat Pagi kak Ri..o" "Pagi, Lea.. hari ini aku ngajar gantiin Pak Daniel makanya aku kekelas duluan" "iya kak" Alea melirik jam tangannya masih ada waktu sekitar tiga Puluh menit sebelum kelas dimulai, jadi Alea berbalik badan ingin Sarapan atau makan sesuatu dulu sebelum kelas dimulai. "Mau kemana ?" "Saya mau sarapan dulu kak, Permisi" "Eh... tunggu dlu le" "ya?" Assdos Rio kembali kemejanya lalu memberikan satu kotak makan kepada Alea "ini dimakan, sebagai ucapan Terima Kasih, kamu udah bantu saya kemarin" "eh? Serius kak... kalo ini punya kaka aku gak enak lho" "itu punya kamu kok, aku memang sengaja beli dua, satu buat kamu" seketika hati Alea meleyot, tuh kan baper lagi. "O..oke kak kalo gitu, Makasih banyak" Alea buru-buru berjalan keluar kelas menuju kantin. ia sangat tidak ingin kalau semisalnya Assdos Rio mengajaknya makan Bareng. bisa-bisa kakinya Berubah menjadi Jelly. Alea berjalan ke kantin, dan makan di salah satu meja. beberapa menit kemudian Pesanan minuman alea diantarkan oleh salah satu Embak Pelayan. "Wih.. Pagi-pagi udah makan nasi kotak" Alea tersentak kaget, menoleh ke arah Suara yang tidak asing ditelinganya. "Randy? ngapain kesini?" "Mau ketemu kamu" Randy kemudian duduk dihadapan Alea sesaat ia melirik Nasi kotak yang terlihat menggugah selera. "Mau cobain ?" "Boleh,Suapin aaaaa~" Sambil mendumal Alea memasukan Nasi kuning ditambah beberapa lauk pauk kedalam sendok dan Menyuapi Randy. "enak... lagii le" lima sendok seketika tandas di telan oleh Randy. "beli dideket mana ? aku mau beli juga, kebetulan belum makan" ucap Randy sambil melirik beberapa Gerai makanan yang berjejeran disana. "gue dikasih tadi, gak tau beli dimana" "yah.. padahal lagi enak, yaudah aku Pesen Nasi kucing bentar" Randy meninggalkan Alea yang melanjutkan makannya. "lea, kamu gak suka ya makanannya ?" "eeh.. kak Suka kok kak enak" "soalnya aku Perhatiin dari tadi, malah cowok itu yang makan" "eeh, iaa kak Rio tadi dia nyobain, Trus keterusan karena enak hehe" Rio hanya diam menatap Alea menghembuskan nafasnya sesaat. lalu memperhatikan Randy yang perlahan mendekat dengan wajah super dingin. "aku tadi hanya mampir beli minuman dingin, sampai ketemu di kelas. Em~ delapan menit lagi" "gapain dia?" tanya Randy setelah duduk sambil makan dengan dengan wajah kesal. "dia Rio yang bikin kamu patah hati kan?" Alea hanya menggangkat kedua bahunya. "dia gak jawab Pertanyaan gue kemarin" "gue kekelas dulu ya Ran" "aku tunggu kamu disini" "iya" Alea beranjak meninggalkan Randy namun Pria itu memanggil Alea kembali "Mh?" "tadi bukan makanannya yang enak, tapi karena kamu yang nyuapin makanya enak" Alea tertawa seketika lalu benar-benar pergi berlalu dari hadapan Randy. "nyesel bilang makanannya enak, kalo tau dari dia mah udah muntahin tadi" wkwkwkwkww "semenjak gue kenal sama lo, Rasanya jadi suka bolak-balik ke Perpustakaan" Randy Mengangkat kepalanya sambil menunjukan gigi nya dengan cengiran. Alea yang baru selesai kelas langsung meluncur ke Perpustakaan karena Randy ada disana. "Sekalian belajar Alea, jadi tetap menyerap ilmu dikala menanti energi" "Maksudnya?" "Sini tangan kamu" Alea mengernyitkan dahinya, Randy yang tidak sabaran Menarik kedua tangan Alea kedalam kedua tangannya Seperti berdoa bersama. "ngapain sih Ran!" Alea berusaha melepaskan namun genggaman tangan Randy begitu kuat. "diem dulu le" Randy mendekatkan Genggaman tangan keduanya ke tengah dadanya sambil memejamkan mata. "loe ngapain sih Randy!" "Ssssssttt mantra gue blm selesai" Setelah beberapa saat Randy melepasnya sambil Tersenyum Ceria "Sekarang Energinya udah Full" "kayaknya lo harus lebih banyak berteman dengan Manusia deh Ran, jangan sama Kertas mulu" "le bisa gak sih peka dikit" Alea ternganga tak mengerti maksud Randy "Ehem..." Alea dan Randy serempak menoleh ke arah Gumaman Seseorang, Randy Seketika menampikan Raut kesal setelah tau Rio kini yang ada disebelah meja mereka berdua. "Sorry Ganggu, boleh bicara sebentar sama Alea?" "Ganggu aja ni Orang, ini Perpustakaan mana boleh Bicara-bicara" "Ran.." Alea mengusap-usap lengan Randy berharap Pria itu bisa menenangkan dirinya. Sedang kan Rio seperti tidak mempedulikan ucapan Randy, hanya menatap Alea sambil menunggu jawaban. "kak, kita bicara di depan aja ya" Rio mengangguk lalu berjalan keluar Perpustakaan "le, ngapain lagi sih" "Ran, sebentar... dia dosen gue. mungkin soal tugas okey" Alea berlalu menghampiri Rio yang sudah ada disana menunggu. "kak Sorry ya, tentang Randy" "iya gak masalah, wajar kok kalo pacar" "bukan pacar sih, btw ada apa kak ?" Rio diam beberapa saat, dia terlihat bingung "Soal tugas yang tadi ya?" "Bukan, ini agak Pribadi" "lea aku Rio" "loh, iaa aku udah tau kak, masa kenalan lagi ? hehe" "Bukan itu" "maaf waktu itu aku gak bisa balas Perasaan kamu" "huh ? kaka Rio Laundry ? yaampun malu banget deh" Wajah alea Memerah karena Malu. "Maaaaaf kak" "Kenapa minta maaf ? aku yang minta maaf, gak jawab pertanyaan kamu kemarin. aku takut kamu jadi segan aja le" "Tapi jujur, kamu wanita pertama yang nembak aku. jadi kamu berkesan banget buat aku lea" "aduhh jangan dibahas deh kak, malu kalo diinget-inget" Rio mengangguk pelan "Trus gimana sama perasaan kamu dulu? maaf ya pasti aku buat kamu patah hati banget" "aku gak bermaksud apa-apa, aku bener-bener nyaman sama kamu saat itu lea. tapi kamu malah baper hehe" "aku gak apa-apa kok, sekarang aku baik-baik aja. lain kali jangan terlalu baik ya sama anak Orang. Kasian hatinya tauk" "Curhat ya" "Resee" "Kita bisa berteman lagi kan Seperti dulu?" "iya" "jangan jatuh lagi sama pesona aku ya" "Ogah! aku udah capek dulu nangisin kamu terus tiap hari" "maaf aku gak bermaksud gitu lea" "it's okay, kamu kan gak tau aku nangisin kan" Rio menghembuskan nafasnya kencang "Legaaa juga setelah ngomong. tapi sedikit sedih sih kamu udah Move on" "Jangan Mulai lagi deh" Mereka Berdua tertawa Bersamaan, sesekali meledek satu sama lain Nostalgia saat keduanya dulu terus-menerus menghabiskan waktu bersama saat-saat Praktik Kerja lapangan. namun seseorang yang baru saja keluar dari Pintu Perpustakaan menampikan wajah kesal melihat keduanya Tertawa bahagia. "Alea! Masih lama ? aku mau Pulang" Ucap Randy dengan nada sedikit Tinggi. tanpa menunggu jawaban Alea Randy berjalan cepat meninggalkan keduanya. "Eh! Randyyy Tunggu, kak Duluan yaa" Rio hanya melambaikan tangannya yang tidak sedikitpun dilirik Alea, karena gadis itu Berlari mengejar Randy yang merajuk. Alea Menarik Lengan Randy yang sudah ia gapai lalu mengapitkannya di lengan Alea tanpa berhenti Berjalan "gitu aja ngambek, kan bentar doang" "Laperr" "aku tadi udah Tanya Rio, Nasi kuning yang tadi Pagi dia beli di belakang kampus, mau kesana?" "Ogah, gak enak" "Tapi aku mau" Ucap Alea Manja "Ngak! sakit Perut abis makan itu" "katanya enak" "Siapa bilang?" Alea berniat melepas lengan Randy namun setelah melepas Randy malah menarik pundak Alea lebih dekat. "Biarin gini dulu, tadi energi aku tiba-tiba habis. kamu harus tanggung jawab"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN