“Cleo masih tidur, Ma?” tanya ara kala menghampiri ibu mertuanya yan sedang menggendong Cleo di ruang santai. “Iya, nih, Ra. Cleo nyenyak banget tidur. Nggak keganggu sama sekali.” “Cleo biar Ara aja yang gendong, Ma. Ara takut Mama capek dari tadi jagain Cleo. Maaf kalau Ara lama.” Diah tersenyum teduh mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ara. Bagaimana mungkin ia capek menggendong cucunya yang beratnya saja tidak lebih dari karung beras. Cleo itu masih bayi, ia juga tidak nakal dengan bergerak aktif seperti anak lainnya. “Mana mungkin Mama capek? Justru Mama seneng gendong Cleo,” balas Diah tersenyum teduh. Senyum Diah tertular. Ara semakin sayang kepada mama mertuanya itu. Diah mungkin cerewet, suka mengatur, dan berperawakan tegas, namun sebenarnya dia sangat baik, pengertia

