Ara menatap kedua mata Raka dengan penuh permohonan. Bagaimana mau ia dihukum hanya karena masalah seperti ini? Lagi pula juga Raka mau menghukumnya dengan cara apa? Raka aneh sekali. “Aku nggak mau dihukum, Kak. Aku bukan anak kecil lagi,” ucap Ara seraya menggeleng enggan. Raka tersenyum mengejek. “Bukan anak kecil tapi kalau suami ngomong selalu diabaikan. Suami larang selalu dilanggar. Kamu itu sekali sekali harus dihukum biar kapok. Biar nggak ngelawan ucapan suami.” “Kan aku udah jelasin ke Kak Raka kalau aku sama Gilang nggak ada apa apa. Aku juga sama Gilang cuma temenan. Aku harus bilang berapa kali juga kalau aku sama Gilang nggak sengaja ketemu di supermarket, Kak? Bukan sengaja aku sama dia ketemu. Kita nggak janjian sama sekali,” oceh Ara panjang lebar. Entah keberanian

