Sore perlahan turun, mewarnai langit dengan semburat jingga keemasan yang lembut. Pasar rakyat mulai mereda dari hiruk-pikuk siang, digantikan suasana lebih tenang. Pedagang menata kembali dagangannya, beberapa menyalakan lampu minyak kecil. Sekar, Mahesa, dan Adiwangsa memilih duduk di pinggir sebuah toko kayu yang teduh, di bawah kain peneduh yang mulai dilepas oleh pemiliknya. Mereka baru saja membeli jajanan sederhana, serabi hangat, ketan gula merah, dan sate manis yang aromanya menggoda siapa pun yang lewat. Sekar duduk bersila sambil memakan serabi, tatapannya sesekali tertuju pada orang-orang yang lewat. Rambutnya yang diikat longgar bergeser setiap kali angin bertiup. Sementara Mahesa duduk di sebelahnya, sedikit lebih dekat dari jarak yang seharusnya antara seorang prajurit dan

