Emma sebenarnya mulai curiga jika suaminya sudah berubah. Entah Fendi memang tak bisa setia pada satu wanita atau memang lelaki itu mulai tak percaya padanya? Atau lebih tepatnya, sudah tak percaya lagi padanya? Yang jelas sikap Fendi tak berubah sama sekali padanya, padahal lelaki itu sudah mengantongi surat palsu tentang rahimnya. Nyatanya suaminya itu masih kasar dalam sikapnya. Kecuali masih memberikan nafkah batin, itupun selalu diakhiri dengan ucapan kasar. Seolah apa yang ia berikan sudah dipandang sebelah mata. "Kalau setahun ini kamu gak hamil, bersiap-siaplah menerima gugatan cerai dariku." Selalu itu yang suaminya ucapkan setiap mereka usai mereguk kemesraan. Bahkan napas mereka masih menderu dan keringat pun belum kering. Haruskah telinganya kembali mendengar ancaman yang