11. Pacar Pelarian

841 Kata

“Sendirian aja, Sen?” sapa Galen sambil menarik kursi di seberang Senna dan mendudukkan bokongnya di sana. Saat itu, Senna tengah duduk disalah satu kursi tepatnya di sudut—sendirian. Sejak tadi hanya menatap kosong. Di hadapannya ada sebotol sebotol air mineral dan sepiring somay yang bahkan belum ia sentuh sejak tadi. Hingga Galen datang menyapanya sambil membawa nampan berisi makanan. Senna mengangguk pelan, lalu tersenyum tipis. “Iya tadi, sekarang ‘kan sama lo.” Senna menjawab Dnegan nada malas. Galen memerhatikan, lalu menatap pada piring di hadapannya. “Belum lo makan juga tuh somay? Dari tadi diam aja tuh di situ.” “Lagi nggak selera makan.” Galen memperhatikan wajah temannya itu, ada sesuatu yang berbeda. Biasanya Senna selalu ceria, manja, banyak bicara. Tapi beberapa hari i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN