Kenzo duduk terdiam di teras kamar kos nya. Dengan pandangan kosong pada lantai keramik putih itu. Rahangnya mengetat, saat mengingat kembali kejadian sore tadi. Ia marah dan juga kesal dengan perlakuan Pak Bambang pada Daisy. Semenjak dari awal bertemu beliau, ia sudah curiga. Kalau kepala sekolah itu b******n. Bahkan dari senyum dan juga cara pandangnya pada semua siswi yang ia temui. Membuatnya jijik dan juga jengah. Lalu ia teringat kembali, bayangan dimana Daisy memeluk Rafan. Bahkan, gadis itu hanya mengeluarkan ketakutan nya pada Rafan. Ia menghela napas mengingat itu kembali. Kenzo merogoh saku celana pendeknya. Mengeluarkan ponsel pintarnya dan mendial kontak Daisy. Ia tidak langsung menghubunginya, seolah menimang sejenak. Tapi, kemudian tetap menghubungi Daisy. Beberapa k

