Dia Mengajak Bertemu
Tapi aku sadar, tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena bisa jadi nanti cintaku bertepuk sebelah tangan. Aku harus benar-benar mencari tahu tentang penulis ini, sebenarnya bila aku punya nomor WA nya, itu bisa sangat memudahkanku untuk menenalnya, aku akan bertanya apapun tentang hal pribadiku tentangnya.
Sayang sekali, aplikasi menulis ini tidak mempunyai ruang chat pribadi, hingga aku tidak bisa meminta nomornya secara langsung lewat jalur pribadi. Sangat memalukan bila memintanya lewat komentar publik, aku belum terlalu percaya diri. Lagian itu mungkin akan membuatnya aku malu jika aku dikatakan baper karena berani amat meminta nomor HP pribadinya.
Aku selalu membuka profilnya, berharap ia menulis nomor HP yang bisa dihubungi, siapa tahu dia sedang promo buku cetaknya, aku akan mencatat nomor itu, menghubungi, membeli semua bukunya, juga mengenalnya, lalu mengajukan taaruf, atau kalau dia mau pacaran juga tak apa. Ah, aku benar-benar rusak.
Sebenarnya aku tahu, jatuh cinta itu seharusnya biasa saja, karena bila cinta itu buta, kami berdua akan tersesat, kami berdua akan mencari dalam gelap. Tapi, aku sudah terbius, otakku seperti dicuci.
*
Tidak ada sumur di ladang, tidak ada menumpang mandi, tiba-tiba dia mengajak bertemu. Hatiku benar-benar kacau, bukan karena balon hijau meletus, ini adalah kacau yang sangat kutunggu-kutunggu, rasa baperku naik drastis ke level tertingginya.
Diawali dari komentarku, karena aku selalu berlangganan dan selalu berkomentar disetiap bukunya, aku yang pertama, karena semua itu adalah dorongan rasa cintaku, aku semakin cepat dan terdepan.
Kali ini aku berkomentar dibuku terbarunya 'Kampus Horor', beruntung aku sangat update, pemberitahuan yang muncul dan bernada di HP ku sangat berguna, aku segera ngebut membuka aplikasi, walau sedang didalam WC.
Wah, keren, aku seperti reunian dengan waktu saat masih ngampus
Ayo! Kita reunian sebagai sesama orang yang pernah ngampus!
Maksudnya?
Ayo kita ketemuan
Ha? Serius?
Serius
Lalu bagaimana?
Ini nomorku 0896 91775443, segera save sebelum kuhapus
Oke siap!
Kami saling berbalas komentar di buku terbarunya, aku terasa semakin dengan dengannya, aku seperti hatinya, aku seperti istimewa. Lihat, ia memberikanku nomor HP pribadinya, cukup disana sudah bisa dinilai dengan benar apa yang kusampaikan tadi, sungguh benar meski tanpa jawaban.
*
Ah, kenapa dia yang harus memberi nomor dari awal, memang terlihat istimewa sih, tapi seharusnya aku saja yang memberikan nomorku. Kalau begini, aku kan jadi malu untuk mengirim pesan WA lebih awal, aku kan cewek, tak mungkin malu-maluin.
Aku akhirnya memberanikan diri, tapi aku harus tetap jaga imej, aku harus mencari kata-kata pesan yang normatif, agar aku terlihat jual mahal, walau sebenarnya aku ini murah untuk dia karena aku rela dimilikinya tanpa syarat apapun.
Ini nomor ku ya, simpan balik ya...
Oke, siap. Begini kan kita lebih enak ngobrolnya.
Hahaha.... Aku sih selalu merasa nyaman
Maksudnya?
Eh, anu, itu, lewat komentar dibuku pun tak apa bisa saling ngobrol
Beda, jalur pribadi dan empat mata seperti ini kita bisa ngobrol lebih liar
Seperti macan saja, liar...
Semisal nanya sudah nikah atau belum, kan lebih enak kalau jalur pribadi seperti ini
Eh, udah ngomongin tentang nikah saja
Ya, sudah. Kita kembali ketujuan awal, kapan bisa bertemu?
*
Aku terdiam, dia benar-benar serius, dia sungguh mengajak bertemu, bukan seperti bertemunya minyak dan air, kami akan bertemu seperti Adam dan Hawa, kami akan menyatu, menjadi pasangan suami istri. Ah! Khayalan super tingkat tinggi milikku!
Aku tidak merasa khawatir sedikitpun, entah dia penculik, entah dia psikopat. Yang aku tahu adalah aku akan bertemu dengan idolaku, seseorang yang membuatku jatuh cinta pada bacaan yang pertama, lalu nanti saat bertemu aku akan menjadi jatuh cinta pada pandangan pertama. Jatuh cinta itu banyak caranya.
Tidak banyak yang seberuntung aku, ini bukan masalah togel 2 angka atau 4 angka, Ini tentang lima huruf CINTA, memang cuma lima huruf tapi kekuatannya bisa melebihi kumpulan huruf abjad lainnya.
Kata orang, segala sesuatu itu bertahap, diawali dengan bertemu, lalu saling mengenal, saling suka, saling cinta, saling melengkapi, saling menjadi pasangan, biarlah dulu mata yang akan menjadi duta perasaan, semoga akhirnya indah. Inilah tahapan yang sebentar lagi akan terjadi padaku.
*
Bersambung....