15

963 Kata

Andra membawa Kinan ke sebuah cafe yang tak terlalu jauh dari kantor. Menyuruh Kinan memesan makanan, sementara dia hanya memesan segelas kopi saja. "Maaf, Ndra. Sudah merepotkanmu," ucap Kinan tak enak hati. "Tak apa. Santai saja," balas Andra. "Ngomong-ngomong, kenapa kamu melamar kerja lagi? Bukannya suamimu melarang kamu kerja?" tanya Andra heran. Kinan diam, tak langsung menjawab. Dilihat dari raut wajahnya, Andra tebak ada yang tak beres. "Aku kabur dari rumah suamiku, Ndra. Balik ke rumah orangtuaku," jawab Kinan dengan suara pelan. Kening Andra berkerut bingung mendengarnya. "Boleh aku cerita padamu?" Kinan bertanya, meminta izin dulu. Takut saja kalau Andra enggan mendengar ceritanya. "Cerita saja." Kinan diam sesaat, dengan tatapan ke arah jendela. Menerawang, mengingat sem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN