Unconditionally

- 2 -

Thella hanya menggelengkan kepalanya, melihat sikap teman baru di depan mejanya itu yang senang meminjam barang barangnya dan dihilangkan begitu saja.

“Lo mau ngerjain ini kan?” tanya Thella sambil menunjuk tugas yang ada di buku paketnya, mengingatkan Riza pada tugas yang memang disuruh dikerjakan oleh guru piket tadi.

Riza nyengir pelan, saat mendengar pertanyaan Thella itu. Kemudian cowok itu menggeleng. “Enggak. Mau maen SOS sama Dikta.” Riza menyahut dengan jujur sambil menunjuk Dikta, teman sebangkunya saat itu.

Dikta yang namanya di sebut hanya nyengir ke arah Thella, membuat Thella hanya menggelengkan kepalanya karena merasa tidak menyukai agenda Riza itu.

“Kenapa gak ngerjain sih? Emang nanti di rumah bakal lo kerjain juga? Enggak kan, paling kelupaan.” Thella menatap Riza dengan kilat mata yang kesal karena sikap cowok itu yang tidak mau mengerjakan tugas.

Melihat Thella yang marah, Riza buru buru membuat pembelaan untuk dirinya. “Bukan gitu, Thel. Gue gak kebagian buku paketnya, jadi gak bisa ngerjain. Buku Dikta gak dibawa, jadi yaa emang gak bisa ngerjain. Nanti aja deh, lagian dikumpulinnya masih lama.” Riza mengibaskan tangannya seraya menunjukan bahwa cowok itu menggampangkan tugas yang diberikan.

“Iya, Thel. Lo aja kerjain dulu, nanti kita liat deh.” Dikta, teman sebangku Riza yang tidak terlalu disukai Thella karena terkenal malas, ikut menyahut memberikan pembelaan pada Riza.

Mendengar ucapan Dikta, Thella jelas tidak menyukainya. Cewek itu malah melotot pada Riza. “Sini, kerjain bareng gue. Mumpung Devi lagi gak masuk.” Thella tidak menyahuti ucapan Dikta, ia kembali berbicara pada Riza sambil menepuk meja di sebelahnya, tempat duduk yang seharusnya ditempat Devi. Tapi cewek itu sedang tidak masuk sekolah hari ini.

Riza berpikir sejenak sambil melirik ke arah Dikta. Cowok itu hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tahu harus bersikap apa.

“Cepetan, Za! Nanti gue keburu dibalik nih halamannya.” Thella berbicara lagi dengan nada yang lebih meninggi dari sebelumnya.

“Oh, iya-iya.” Riza yang tersadar pun akhirnya menuruti ucapan Thella, sambil mengambil buku tulis dari dalam tasnya.

Riza pun bangkit dari tempat duduknya, lalu berputar untuk duduk di sebelah Thella, ikut mengerjakan tugas yang tadi diberikan oleh guru piket atas dasar ajakan Thella. Setelah duduk di sebelah Thella, Riza pun diberikan sebuah pulpen lagi untuk digunakan mengerjakan tugas itu.

Thella menggeser buku paketnya untuk berbagi lihat dengan Riza. Ditunjukannya tugas yang harus mereka kerjakan oleh Thella, sambil sesekali dijelaskan. Riza dengan serius menyimak ucapan Thella yang tengah menerangkan hal tersebut dengan cermat, hingga sebuah pikiran merasuki kepala Riza. Sejak kapan Thella terlihat segini menariknya, sampai Riza tak kuasa untuk mengalihkan pandangannya dari cewek itu.

“Za!” suara Riza menyadarkan Riza dari lamunannya dan segera tersadar. Cowok itu mengangguk angguk pertanda dirinya memperhatikan ucapan Thella yang baru saja menjelaskan perihal tugas kepadanya. :Yaudah, yuk, kerjain bareng bareng.” Thella meyodorkan sebuah pulpen untuk Riza, sebagai reward karena Riza mau mengerjakan tugasnya.

Lalu keduanya pun fokus menyalin tugas dari buku paket itu sambil sesekali mengobrol untuk membahas apa pun. Thella menyukai isi obrolannya dengan Riza yang terdengar ringan tapi menarik. Setiap perkataan Riza juga terdengar asik, sehingga Thella bisa menyimaknya dengan baik dan menyukainya. Dalam hati Thella merasa senang karena Iwan memilih pindah duduk ke belakang, sehngga yang duduk di depan bangkunya saat ini adalah Riza, sehingga dirinya bisa akrab dengan cowok yang ternyata asik juga. Asik tapi tidak bandel.

“Masih beloman, Za?” tanya Thella seraya ingin membalik buku paketnya karena sudah selesai menyalin terlebih dahulu dibanding Riza yang tampak masi menulis.

“Belom, Thel. Tungguin yaa.” Riza tersenyum sambil menunjukan buku tulisnya. “Baru sampe sini, tapi dikit lagi deh. Lo liatan gue nulis aja kali ya.” Kata Riza seraya meledek Thella, tapi sambil tetap tangannya menulis di buku tulisnya itu.

= = = = = T B C = = = = =