Bab 28

1856 Kata

Di ruangan khusus di lantai satu, Revan, Angga dan Lidya memang sedang duduk sambil fokus mendengarkan melalui alat yang sudah terhubung dengan ruang tamu sehingga mereka bisa mendengarkan pembicaraan Clara dan Ariana dengan sangat jelas. Tadi, Angga memang sengaja meletakkan alat berbentuk pulpen andalannya di ruang tamu. Ketiganya, terutama Revan sangat terkejut saat mendengar Clara tidak mengatakan tentang asisten. Melainkan calon istri. Apa-apaan ini? "Bos?" bisik Angga yang sudah menoleh ke arah Revan. "Bisa-bisanya Clara seenaknya sendiri. Seharusnya bukan itu yang dia katakan. Dia pasti kerasukan, bukan ... maksudku dia udah nggak waras!" jawab Revan, ekspresinya sekarang sangat sulit diartikan. "Aku harus menghentikan ini sebelum kegilaannya makin menjadi-jadi." "Tunggu, Bos. M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN