Happy reading.. * * * Lumatan bibir itu terus terpaut hingga membuat Farel serasa bingung harus berbuat apa. Ingin rasanya ia menimpuk kepala Dave yang sudah membuat ia menjadi panas dingin di tempat menyaksikan adegan tiba-tiba itu. "Hemm...Hemm...” Farel berdeham kuat sehingga dengan cepat Ayla tersadar dan segera mendorong tubuh Dave menjauh. Ia kemudian mengusap bibirnya dengan punggung tangannya. Pipi Ayla terasa panas karena malu. Sedangkan Dave, ia terlihat biasa saja. Masih memasang wajah datar. Tak memperdulikan pelototan mata Farel yang ada di jok belakang mobil. “Kemarin kan tangan kamu.” Titah Dave yang sudah lebih dulu menadahkan tangannya. “Hah? Tangan?” Ayla menatap bingung. Pun begitu juga dengan Farel yang menukik alisnya tajam, merasa aneh dengan permintaan Dave.

