Happy reading all.. * * * “Dia tidak pantas bekerja di rumah sakit ini! Dasar pembunuh!” Maki pria itu lagi. Beberapa perawat menahannya yang hendak kembali menyerang Ayla. “Jaga bicara anda, Pak!” “Dia memang pembunuh!” Sementara Dewa langsung menggenggam tangan Ayla erat. Merasakan tangan wanita itu yang terasa sangat dingin dan gemetar. “Pergilah.. Biar aku yang tangani ini!” Ucap Dewa hampir berbisik. Tapi Ayla tidak memberikan respon apa-apa. Wanita itu hanya diam mematung tanpa bersuara. Sampai akhirnya, seorang rekan sesama bidan datang dan berjalan cepat menghampiri. Membantunya untuk menjauh dari sana. Jam 7 malam, kegaduhan itu akhirnya usai. Namun kabar tentang Ayla dan keributan di ruang IGD tadi mulai menyebar dan jadi bahan pembicaraan. Orang-orang mulai bertanya-

