Amaya pov "Kemana?" Aku berdehem pelan dan menatapnya datar. "Aku masih sangat menyayangi jantungku untuk tidak menghirup asap rokokmu," kataku sarkartis. Saat aku mau berbalik pergi Aryan justru menarikku duduk di sofa, lalu mengembalikan rokok yang terselip di bibirnya ke dalam bungkus dan ganti menyesap kopinya. Aku bergeser pelan, membenarkan letak dudukku dan menaruh cangkir yang kupegang ke meja. Untung saja tidak tumpah, kenapa laki-laki ini suka sekali main tarik-tarik orang. "Apa Elka sudah tidur?" Aku menoleh ke samping dan mendapati Aryan tetap menatap layar tv. "Belum, masih nonton film," kataku dengan nada mencoba sedatar mungkin. Rasanya aneh ketika duduk berdua dengan Aryan tanpa berdebat. Biasanya dekat dengan laki-laki itu selalu membuat mood buruk. Berbincang ring

