Aldi Membuka pintu Rumah, tak terlihat seorangpun di dalam rumah itu. Hanya sedikit khawatir karena hanya ada mereka berdua di dalam rumah itu.
"Cuma ada kita dua ya di sini?" tanya Echa sedikit resah.
"Iya, kenapa? Lo takut sama gue?"
"Ehh ngga kok"
"Ga usah takut, gue bukan orang jahat"
Aldi teruskan rumah yang dibuka oleh Echa, Ia membuka tasnya di sofa krim.
"Gue ganti baju dulu ya. Lo ga boleh ikut entar bahaya, duduk manis aja di sini"
"Heh! Siapa juga yang mau ikut lo ganti baju hah?" decak Echa kesal.
"Ya kali aja kan," goda Aldi yang membuat Echa semakin kesal.
"Udah sana ganti baju,"
Aldi berjalan meninggalkan Echa dan pergi menuju kamarnya untuk mengganti bajunya. Echa duduk di sofa menunggu Aldi, beberapa menit kemudian Aldi datang dan menghampiri Echa. Echa langsung bangkit setelah melihat Aldi datang menghampirinya.
"Ayo Cha" ajak Aldi lalu memegang tangan Echa sambil berjalan menuju halaman belakang Rumah.
"Kita mau kemana? Katanya mau belajar?"
"Udah ikut aja, jangan bawel"
Mereka berhenti di depan sebuah pohon, itu adalah rumah pohon milik Aldi yang berada di belakang Rumah. Echa menatap Aldi bingung.
"Ayo naik Cha"
"Katanya mau belajar! Ayo naik"
"
Echa menginjak anak tangga rumah pohon itu satu per satu hingga di atas.
Mereka selalu bersama, bermain bersama, belajar bersama, menghabiskan waktu setiap hari bersama. Hingga semua orang mengira mereka berpacaran.
Echa tengah sibuk belajar di kelas sebelum pelajaran di mulai, seorang guru memulainya.
"Echa di panggil kepala sekolah ke dalam ruangannya"
"Oh, baik bu"
Echa langsung berjalan menuju kamar kepala sekolah. Ia bingung karena ia tidak tahu apa yang harus diperbuatnya sehingga ia harus memanggul kepala sekolah, Echa berjalan dengan perasaan penuh gelisah.
Tok .... tok ... tok .....
"Permisi bu"
"Iya, masuk Cha" jawab kepala sekolah dan mempersilahkan Echa untuk duduk.
"Ada apa ya bu saya di panggil ke sini?"
"Begini Cha, ibu menunjuk kamu sebagai salah satu perwakilan dari sekolah kita untuk mengikuti olimpiade sains antar kota"
"Sa ... saya bu?" tanya Echa gugup
"Iya Echa, apakah kamu bersedia?"
"Iya bu, saya bersedia"
"Baik baiklah, mulai berangkat kamu ikut pelatihan dari sekolah ya.
Echa berjalan kembali ke kelas sambil tersenyum - senyum sendiri karena ia tidak menyangka dia terpilih menjadi sekolah, tanpa sengaja ia naik dengan Aldi yang sedang bergerak menuju kelas .
"Hai Cha" sapanya
"Hai Al"
"
"Mau sekolah dulu untuk review olimpiade sains antar Kota" jawab Echa seraya Sambil Tersenyum PADA Aldi.
"Wahh selamat ya Cha, kayaknya kita harus belajar lebih keras lagi deh. Nanti pulang sekolah jadikan belajar bareng?"
"emmhh, maaf ya. Kata sekolah sepulang sekolah harus ikut pelatihan olimpiade jadi kita ngga bisa belajar bareng"
"Hmm ya udah gapapa, semangat Cha"
"
Tanpa terasa harus ada di kelas. Echa biasa hari ini mereka tidak belajar bersama. Sepulang sekolah Echa langsung pelatihan keuangan dan belajar di sana. Setiap hari Echa harus belajar dan melatih lebih banyak lagi untuk persiapan olimpiade.
Satu hari sebelum olimpiade Echa dan timnya harus berangkat karena lokasi olimpiade cukup jauh dari sekolah mereka. Pertandingan berjalan begitu mencekam hingga mendapat hasil akhir, dan akhirnya sekolah Echa berhasil meraih juara dua. Echa dan timnya tak bisa pulang hari itu juga jadi mereka harus menginap di penginapan. Reyhan sempat meminta kabar Echa melalui pesan singkat dan berbincang ringan dengan Echa sebelum akhirnya Echa tidur.
Setelah kembali bersekolah, Echa datang menghampiri Aldi yang tengah tidur di kelas dengan tersenyum.
"Lo ngga mau ngucapin selamat sama gue Al?" tanya Echa memulai percakapan
Aldi terbangun, setelah melihat Echa tanpa membantah apa pun ia kembali tidur. Echa mengerutkan dahinya, bingung atas tanggapan Aldi.
"Lo kenapa sih Al? Kok nyuekin gue? Minta ngucapin selamat sama gue malah nyuekin gue" omel Echa
Mendengar omelan Echa itu Aldi yang sedari pura pura - pura kembali dan langsung pergi melihat Echa begitu saja.
Dia kenapa sih?
Gue salah apa? aneh banget
Baperan banget kayak cewek pms
Batin Echa.
Sepulang sekolah pun Aldi langsung meninggalkan Echa, tak seperti biasanya selalu menunggu Echa dan belajar bersama Echa. Tanpa Echa sadari dari belakang Lisa tengah memperhatikannya, Lisa meningkatkan kecepatan langkah agar dapat mengimbangi langkah Echa.
"Kok lo pulang sendiri sih Cha? Juga juga bareng Aldi"
"Ngga tau tuh Lis, Aldi tiba - tiba jauhin gue"
"Coba ingat - ingat apa lo ngelakuin masalah?"
"Seingat gue sih ngga ada Lis"
"Ya udah deh, biarin dia nenangin pikirannya mungkin dia lagi ada masalah"
"Iya Lis" jawab Echa memasang senyum virus.
Echa mencoba mengambil saran Lisa untuk memberikan waktu pada Aldi untuk meminta dia. Namun semakin hari semakin baik, Aldi semakin cepat dan semakin cepat. Aldi menjadi cuek dan tak peduli lagi dengan Echa, bahkan lebih sudah berkali - kali meminta maaf Aldi tetap tak memaafkannya.
Saat jam istirahat dan suasana kelas masih sepi, Echa datang menghampiri Aldi yang tengah sibuk mengerjakan tugas dari buku kunjungan yang lain.
"Lo kenapa sih Al? Kalau gue ada yang ngomong dong, itu sama gue jangan malah ngediamin gue kayak gini!"
Aldi masih sibuk dengan buku - bukunya tanpa mempedulikan Echa yang tengah dibuka tepat di atas. Melihat respon dari Aldi itu, Echa benar - benar sudah menyerah dan tak akan lagi meminta Aldi untuk memaafkannya.
"Ok! Kalau emang ini yang lo mau, bakalan ikutin kemauan lo"
Haiii pembaca ku
Apa kabar nih?
Gimana ceritanya? suka ngga?
Jangan lupa like dan vote yaa
Love you