Terimalah Cintaku

1077 Kata

“Emangnya kalian ngapain di restoran ini?” Carel berhasil membuat Anna menghentikan langkahnya. Kini dia berada di depan CEO itu dengan posisi seperti sedang menghadang. “Pokoknya romantis banget. Sikapnya walaupun dingin, tapi bisa juga hangat. Makanya, mulai sekarang kamu enggak usah ngawasi dia. Apa coba yang mau diawasi? Dia itu dingin-dingin menghanyutkan, hehehe,” bentak Anna dengan nada sedikit meninggi tepat pada kalimat pertanyaan. Kemudian, perempuan itu meninggalkan Carel kembali. Hancur. Pertahanan lelaki itu runtuh. Tubuh atletis tak menjamin seorang lelaki untuk tidak menangis. Beruntungnya butiran bening dari mata bermanik cokelat itu belum sempat keluar. Carel mampu menahannya. “Aku yang sudah selama ini tidak kau pandang. Sementara dia orang yang bisa dibilang baru kau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN