Mereka bertiga sudah sampai di rumah Deva tepat pukul satu siang, ya hari ini Kania mau ijin resign dan mengucapkan terima kasih atas segala hal yang sudah Deva lakukan padanya. Tanpa Deva dia pasti sudah menjadi pengangguran dan diusir dari kontrakan kecilnya. Deva juga menerimanya bekerja dan dengan sabar mengajarinya. Walaupun hal ini berat dia lakukan tapi dia harus mau! karena semua ini demi anaknya, dia setidaknya tidak egois dan membiarkan anaknya menderita karena keegoisannya itu. Deva membukakan pintu dengan senyuman di wajahnya. Mereka dipersilahkan duduk di ruang tamu seperti biasanya, bahkan Deva menyiapkan cemilan dan air minum juga untuk mereka. “Aku udah tau, Mbak mau resign kan? Aku ijinkan Mbak”ucap Deva bahkan mereka belum sempat berbicara. “Aku paham, cepat atau lam

