bab 7

1572 Kata
mereka akhirnya sampai di mall, hal pertama yang Alend lakukan adalah menuju toko perlengkapan anak-anak ya dia ingin membelikan baju untuk Arka dan sekaligus sepatu lucu untuk anaknya itu. laki laki itu sangat antusias sekali memilihkan barang untuk anak laki-lakinya, Kania hanya diam dia berjalan mengikuti laki-laki yang menjadi ayah dari anaknya itu. sungguh Alend sangat berlebihan jadi orang, bahkan hampir semuanya dia borong! dia nanti yang bingung mau naruh barang barang itu dimana lagi pula kos-kosannya kan sempit mana muat untuk menaruh itu semua. "udah jangan berlebihan." peringat Kania. "nggak berlebihan kok," ucap Alend. "kosanku nggak muat di taruh ini semua mas," jawab Kania "ya udah balik ke Jakarta ya tinggal di apartemen yang disana kan lebih besar" Rayu Alend. kania langsung berjalan meninggalkab Alend dia sangat sebal kepada lelaki yang menjadi ayah dari anaknya itu, dia masih saja mencari kesempatan untuk mengajaknya pindah. bahkan hatinya masih belum yakin dengan Alend dia masih ada rasa trauma untuk menjalani lara lagi makanya dia tidak mau gegabah sekarang. Alend yang merasa bersalah langsung mengikuti Kania, dia mencekal tangan wanita yang di cintainya itu karena wanita itu mau keluar dari toko baby shop. "tunggu sayang," "aku tunggu disini!" Ucap Kania dia masih sangat kesal "oke, aku bayar ini dulu" Alend langsung menuju ke kasir untuk membayar barang yang di pilihnya tadi, dia sangat tidak sabar mencobakan semua ini pada anaknya, pastinya akan cocok banget nantinya. setelah selesai membayar, Alend langsung mengajak Kania dan anaknya pergi makan. Alend ingin menebus semua hal yang di lewatkannya dulu, dan pastinya dia akan menbahagiakan dua permata hatinya itu. *** mereka makan ramen, ya karena dulu Alend ingat kalau Kania suka dengan makanan serba Korea itu. sekarang aja mereka makan di restaurant korea, ada bbq juga. barang belanajaan mereka langsung di taruh Alend di mobil terlebih dahulu, karena dia tak ingin terganggu dengan barang bawaannya. dia kan tahu anak laki lakinya itu suka saat di gendongnya. "kamu makan dulu sayang, Arka aku yang gendong" ucap Alend pada Kania kania pun mengikuti permintaan dari bapak dari anaknya itu, dia tahu Alend takut anaknya terciprat kuah panas dari ramen yang dimakannya itu. "panggangin dagingnya sekalian, biar aku langsung makan nanti" pinta Alend kania melakukan apa yang di perintahkan oleh Alend, dia terkadang merasa bodoh bisa bisanya memberikan kesempatan pada lelaki yang sudah menyakitinya dengan segitu mudahnya. tapi semuanya balik lagi ke pada Arka, karena dia tidak ingin anaknya tumbuh tanpa dampingan seorang ayah, dia tidak mau masa kecil anaknya tidak bahagia karena di ejek tidak punya ayah. "sayang, kamu mirip bangeet sama papa deh," puji Alend bahkan sekarang menciumi anaknya sudah menjadi rutinitas yang dia lakukan. anaknya tumbuh sehat dan bahkan sangat gembul, dia sangat berterima kasih kepada Kania yang selama ini sudah merawat Arka dengan baik dan ya Kania memang seorang ihu yang sangat baik menurut Alend jiwa keibuannya sangat melekat pada diri Kania. "aku udah selesai kok, kamu makan dulu" ucap Kania saat mau memindahkan Arka ke gendongannya pun malahan anak laki laki itu mengeratkan pelukannya di leher papanya. Arka sayang banget sama Alend bahkan dia rasanya ga mau jauh jauh dari papanya itu. "papa mau makan, sayang." bujuk Kania dia mencoba mengambil hati anaknya tapi sama aja Arka nyaman banget di pangku Alend bahkan terkadang memeluk erat lehernya. "nggak papa, bisa kok makannya" ucap Alend "ya, tapi kan mengganggu makanmu," ucap Kania "nggak sayang, aku nggak pernah ngerasa gitu kok. Aku bahagia" ucapan Alend membuat hati Kania tersentuh kania terdiam, dia malahan mengambil sumpitnya dan menyuapi Alend dengan perlahan. Alend tersenyum senang dengan hal ini akhirnya Kania perhatian lagi padanya. membuat hatinya semakin bahagia karena ini semua. di sela menyuapi Alend dia bahkan ikut makan daging bbq itu, pilihan Alend memang tidak pernah salah soal makanan. disini bahkan sangat enak masakannya seolah olah langsung berada di korea. "Arka senang banget keliatannya" ucap Alend dan diangguki oleh Kania. Arka memang paling senang bukan karena diajak jalan jalan, tapi anak laki lakinya senang karena bisa bermanjaan dan bertemu dengan papa nya secara langsung. ikatan batin antara bapak dan anak itu lah yang membuat Arka langsung lengket kalau berdekatan dengan anaknya. "arka haus?" tanya Alend saat Arka sudah mulai tidaj bisa diam "ya udah, buruan makannya biar aku yang gendong Arka. dia haus kayaknya" ucap Kania "ya udah, bentar jangan susuin di sini aku ga rela" ucap Alend duh bapak ini masih bisa bisanya cemburu. setelah selesai membayar pesenan, Alend bergegas berjalan menuju mobilnya ya dia tidak mau anaknya nanti nangis kejer sebelum sampai dalam mobil. dia nggak rela p******a istrinya diliati oleh orang lain. "akhirnya" desah Alend Kania segera mengatur duduknya dan langsung mengeluarkan payudaranya agar Arka segera bisa mendapatkan asi yang diingankannya itu. Alend menelan ludahnya kasar, pemandangan di sampingnya sungguh sangat menggoda bisa bisa adek juniornya bangun seketika melihat p******a mulus Kania yang terpampang nyata di depannya itu. "kok diem?" tanya Kania, karena Alend tidaj segera menghidupkan mobilnya. "kan kamu lagi nyusuin Arka"ucap Alend "kan di dalem mobil, yang liat juga kamu doang" ucap Kania. Alend langsung menghidupkan mobilnyaa dan mulai menjalankannya, sampai di palang pintu pada saat mau membayar parkir Alend memperlambat kecepatannya. "itu, tutup dulu kan kacanya mau aku buka. mau bayar parkir" ucap Alend dia tidak mau p******a mulus istrinya terlihat oleh orang lain. kania langsung menata bajunya lagi, Arka yang belum selesai menyusu pun menangis karena tiba tiba kesukaannya itu di masukkan lagi. "cup cup sayang, cepetan Mas" ucap Kania dia menyuruh Alend segera membayar parkir agar dia segera bisa menyusui Arka kembali. setelah keluar dari komplek mall akhirnya Kania melanjutkan menyusui Arka. Anaknya yang kehausan langsung saja melahap p****g s**u mamanya itu dan langsung menghisapnya. Alend lagi lagi menelan ludahnya kasar, sialan dia sangat ingin berada di posisi anaknya saat ini. "liatin depan, jangan liatin aku mulu" skak mat Kania "kan aku mau lihat Arka nyusu, sama kayak aku dulu apa nggak. hahaha" goda Alend "m***m banget! masih ada anaknya juga" kesal Kania Alend melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ini masih jam dua siang dan jalanan lumayan padat siang ini. apalagi kalau musim hujan seperti ini, membuat jalanan kadang macet. "Kita pindah ya? aku udah beli rumah buat kamu, kos nya kan juga bocor kemarin aja bocor kan pas hujan" ucap Alend "aku udah nyaman di sana" ucap Kania "please, demi Arka dia juga harus mendapatkan tempat yang layak untuk tumbuh kembangnya. lagi pula rumahnya minimalis kok ga besar. lokasinya lebih dekat ke toko bunga Deva" ucap Alend "ya udah," jawaban kania membuat hati Alend bahagia Alend senang setidaknya Kania tidak menolak untuk dia ajak pindah ke rumah yang sudah dia beli itu. dia tidak tega melihat orang yang di sayanginya tinggal di kontrakan satu petak dan menurutnya sangat sempit. apalagi Arka lagi lincah lincahnya saat ini pasti anaknya butuh tempat bermain yang luas. mereka akhirnya sampai di kontrakan Kania, karena Alend bilang kalau mereka akan pindah esok hari Kania memutuskan langsung membereskan barang barangnya. kesempatan selagi anak laki lakinya sedang tidur nyenyak. "aku bantuin," ucap Alend saat Kania mengambil kardus besar yang akan di gunakan untuk menaruh barang  barangnya. "seharusnya kamu cukup beresin baju kamu sama Arka aja, aku udah manggil orang yang biasa ngurusin pindahan" ucap Alend "kenapa nggak bilang dari tadi, bikin kesel aja" ucap Kania "ini pindahnya hari ini atau besok sih? katanya tadi besok" "lebih cepat lebih baik, kalau kamu udah selesai packing kita langsung ke sana aja ini sekua biarin mereka yang ngurus" ucap Alend saat team pindah rumah datang. " nanti bilang ibu yang punya kontrakan dulu baru pindah" ujar Kania dan langsung di angguki oleh Alend karena baju Kania dan Arka sedikit makanya mereka cepat membereskan baju mereka. setelah itu mereka langsung menuju kerumah ibu yang punya kontrakan untuk ijin dan berterima kasih karena selama ini udah baik dengannya. Arka masih pulas di dekapan papanya itu, anaknya sekarang sangat manja kalau udah nempel dengan orang yang dia sebut papa itu. *** setelah menyelesaikan urusannya, mereka akhirnya langsung menuju rumah baru yang di beli Alend itu. karena rumahnya tidak jauh dari sini makanya perjalananya cuman sebentar. Kania turun dari mobil dengan menggendong Arka, anaknya kalau sudah tidur pulas banget nggak bisa di gagu gugat. "kamu masuk dulu, aku bawa barang barang kamu" ucap Alend kania langsung mengangguki nya, dia senang rumah ini memang minimalis dan di depannya ada taman kecil dan ada garasi mobilnya. sampai dalam pun dia menemukan ruang tamu dan ada dua kamar tidur. ada dapur juga perlengkapannya bahkan sudah lengkap. sebenarnya, Alend nggak perlu nyewa team untuk membantu pindahan lha wong barang barang Kania juga sedikit itupun tidak ber merk tapi apa daya laki laki itu keras kepala makanya dia nggak mau mendebatnya tadi. "ini kamar kita," ucap Alend pada Kania kania memasuki kamar itu, dia langsung membaringkan anaknya agar lebih nyaman tidur di ranjang. Kania pun langsung membereskan baju yang dia bawa tadi. "baju Arka nanti taruh di kamar satunya, di situ kamar khusus buat Arka " Kania hanya menganggukkan kepalanya dasar orang kaya mah bebas batin Kania kesal setelah membereskan bajunya, dia langsung beralih kamar untuk menata baju baju anaknya. baju Arka jadi makin banyak karena tadi Alend memborong banyak baju dan sepatu untuk anaknya. "belanja sekali, lemari udah hampir penuh" Kania menggeleng gelengkan kepalanya. setelah semua selesai dia langsung menuju kamar yang tadi  di tempati oleh Alend dan Arka ya Kania juga capek dan dia ingin merebahkan badannya sebentar. "love you sayang" ucap Alend dia mencium kening Kania dan ikut memeluknya erat dengan Arka yang berada di tengah tengahnya. bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN