BAB 21 Setibanya di rumah nanti akan kubagikan saja sayuran yang masih banyak ini pada beberapa tetangga yang ekonominya memang susah juga. Setidaknya sayuran ini bisa bermanfaat untuk mengganjal perut mereka. Baru saja aku kembali. Seorang tukang paket baru saja keluar dari halaman rumah. Aku tidak sempat bertegur sapa dengannya. Semoga saja ada kiriman kembali dari Mas Yasa, jadi aku bisa menghubungi dia, kalau perlu aku bawa Ibu dan menyusulnya. Aku mengucap salam, tapi tidak ada yang menjawab. Langsung aku pergi ke dalam mencari Ibu. Berharap besar, paketan itu untukku dari Mas Yasa. Tampak wanita itu baru saja melipat mukena, sementara Alika tampak terlelap di atas ranjang. “Bu, tadi ada tukang paket, ya?” tanyaku. “Iya, sepertinya barusan pas ibu salat, Mel! Mungkin bapak yang

