Bab 16. Kematian Kedua

880 Kata
Alesandra memanggil ojek motor sedangkan Erick juga berusaha mengejar Alesandra. Sementara aku dan Febri juga masih dalam perjalanan. Sepanjang perjalanan Alesandra memikirkan apa maksud perkataan Erick lalu Alesandra tersadar, Ocean, iya Sean, dimana Sean sekarang, apa Erick meninggalkan Sean sendiri di rumah? Bagaimana bila terjadi sesuatu pada Sean? Aku harus segera mengecek ke rumah. Alesandra meminta tukang ojek untuk mengebut karena khawatir dengan Sean. Saat mobil Febri berhenti di lampu merah, tiba-tiba ada yang masuk ke dalam mobil Febri dan itu adalah Leonardo. Aku terkejut. "Leon..., kamu belum pergi ke gerbang. Bukankah kamu seharusnya sudah memasuki gerbang dan bereinkarnasi tapi mengapa kamu ada di sini sekarang?" "Dra, dengarkan aku, tentang aku tidaklah penting sekarang. Sekarang yang terpenting kita harus segera ke rumah. Ocean berada sendiri di sana dan Erick sudah merencanakan sesuatu yang jahat. Kita harus segera menyelamatkan Ocean". "Apa maksudmu menyelamatkan Ocean? " "Ayo ikut aku sekarang, aku akan segera membawamu ke rumah dan menceritakannya". "Tapi aku sedang berada di dalam mobil, aku tidak bisa keluar dari mobil ini". "Pegang tanganku, Dra, kita keluar bersama". Aku pun memegang tangan Leon, dan kami dapat keluar bersama. Lalu aku menaiki motor Leon dan di perjalanan Leon menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. "Dra, aku sudah mengetahui siapa orang yang mencelakai mobil kamu saat itu. Orang itu adalah Erick. Erick yang sengaja menebar paku di jalan, Dra. Dia yang menyebabkan kamu, Febri dan Sean celaka. Dan kini Erick ingin mencelakai Febri dan Sean kembali. Kita harus cepat sebelum terlambat". Aku mendengar yang di katakan Leon dan hampir tidak percaya. "Erick, orang yang mencoba mencelakaiku, bagaimana mungkin, aku sudah menganggapnya sebagai kakakku. Lalu untuk apa dia melakukan hal ini?", semua tanda tanya memenuhi pikiran ku saat ini. Aku dan Leon pun tiba di rumah Febri. Dengan kekuatan Leon kami dapat masuk dengan mudah. Kami menembus pintu rumah dan segera menuju kamar Sean. Aku mencium bau gas yang menyengat dan itu berasal dari dapur. Ternyata Erick yang sengaja membuat kebocoran gas ini. Leon segera menggendong Ocean dan membawa Ocean keluar dari rumah. Di saat kami sudah berada di luar rumah, Alesandra tiba. Dia segera berjalan memasuki rumah dan membuka pintu, aku ingin mencegah Alesandra untuk masuk namun aku terlambat. "Tidak Alesandra, jangan masuk". Aku berlari segera untuk menghalanginya masuk tapi Alesandra sudah membuka pintu, setelah itu Ales mencium bau gas yang menyengat, dan Ales menuju dapur lalu menyalakan lampu dan "Dwarrrr" terdengar suara ledakan. Beruntungnya saat itu, entah kekuatan apa aku dapat memeluk Alesandra dan menghalangi api serta serpihan barang yang mengenai tubuhnya sehingga Alesandra tidak terlalu mengalami cedera yang serius namun aku yang merasakan panas api itu, api itu seakan membakar seluruh tubuhku untuk kedua kalinya. "Apa arwah dapat merasakan kematian untuk kedua kalinya?" Tapi aku tak menghiraukan segala rasa sakit di tubuhku, aku membawa Alesandra yang pingsan saat itu keluar dari rumah. Leon yang melihatku terbakar hendak menolongku. "Diandra..." Tapi saat itu sepasang sayap lebar melingkupi tubuhku dan memadamkan api yang membakar tubuhku. Sayap itu begitu hangat seperti pelukan seorang ibu. Api di tubuhku pun padam dan aku memandang sosok yang memelukku tadi, sosok itu adalah Malaikat Darius. Lalu Malaikat Darius mengerahkan kekuatannya untuk mengobati luka bakar di tubuhku dan luka itu hilang sehingga aku tak merasakan sakit lagi. "Terimakasih Malaikat Darius, kamu telah menolongku". "Iya, Malaikat Darius, terimakasih sudah menyelamatkan Diandra". "Leonardo, sekarang waktunya kamu harus menghilang untuk selamanya karena keinginanmu sudah terpenuhi". "Apa maksudmu menghilang selamanya, bukankah Leon bisa bereinkarnasi?" "Maaf, Diandra. Ini merupakan pilihanku. Aku ingin menolongmu untuk mengungkap kebenaran tentang kasus kecelakaanmu, jadi saat di gerbang reinkarnasi aku meminta kesempatan reinkarnasiku untuk di tukar dengan menolongmu. Dan ternyata pilihanku tepat, aku bisa melindungimu sampai akhir. Kini aku harus pergi, Dra. Jaga dirimu baik-baik dan semoga kamu dapat cepat bereinkarnasi". "Leon..., kenapa Leon?", aku menangis. Dan arwah Leon perlahan menghilang di hadapanku. Aku terjatuh di tanah dan terus memanggil namanya. "Leon, Leon, Leon, kenapa kamu melakukan hal ini untukku?" "Diandra, itu adalah pilihan Leonardo. Karena Leonardo sudah menanggung segala pelanggaranmu yang mencampuri urusan manusia dengan mengorbankan dirinya sendiri maka kamu dibebaskan dari hukuman. Sekarang segeralah kembali ke dunia arwah", lalu Malaikat Darius meninggalkanku. Aku melihat Alesandra yang masih pingsan terbaring di tanah dan Ocean yang duduk tanpa mengerti apa-apa. Tetangga pun mulai berdatangan untuk segera menolong Alesandra dan Ocean. Febrian juga sudah sampai di rumah dan melihat kerumunan yang terjadi, warga sibuk memadamkan rumahnya yang terbakar. Febri pun panik melihat Alesandra yang sedang pingsan terbaring sedangkan Ocean sedang digendong oleh tetangganya, ibu Salma. Febri langsung bertanya apa yang terjadi kepada Bu Salma sambil mengambil ahli menggendong Ocean. "Bu, apa yang sebenarnya terjadi?" "Saya segera datang ke rumah Bapak saat mendengar suara ledakan. Dan saat saya tiba, Bu Alesandra sudah pingsan dengan Ocean di sampingnya". "Saya harus segera memanggil ambulance". "Sudah Pak Febri, tadi kami sudah memanggil ambulance dan pemadam kebakaran, mungkin sebentar lagi mereka akan tiba". "O, terimakasih Bu". "Iya, sama-sama Pak, kita ini kan bertetangga jadi sudah seharusnya saling menolong". "Sean, Sean. ini Papah, Sean baik-baik saja kan", sambil menciumi dan memeluk Sean. Tak lama mobil ambulance dan pemadam pun tiba. Alesandra segera di bawa ke dalam mobil ambulance. Febri dan Sean ikut dalam mobil itu. Sementara itu aku juga memutuskan kembali ke dunia arwah. Erick juga melihat semua kejadian dari kejauhan dan entah apa yang dia pikirkan sekarang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN