Aaron menatap kedua orang yang masih diam. Diantara keduanya tidak ada satupun yang mau mengabulkan permintaannya. Aaron cemberut dengan mata mendung. Dia kesal dan kecewa karena baik sang Mama maupun Papanya tidak ada yang bisa mengabulkan keinginannya untuk memiliki adik. Padahal sebenarnya sudah sangat lama dia menginginkan seorang adik. "Papa jahat," ucap Aaron dengan nada suara yang bergetar. Sepertinya dia sudah siap untuk menangis. "Mama juga jahat," kata lagi menatap mamanya yang hanya diam. Alex menatap Bianca dengan tatapan yang sulit diartikan. Sementara Bianca dia mengalihkan pandangannya dari kedua lelaki beda generasi tersebut. Mendapat tatapan dari anaknya dan ayah dari anaknya, Bianca merasa dia adalah pihak yang disalahkan di sini. "Papa ada kerjaan. Kita bicara lagi

