58

2089 Kata

POV Nina Aku menggeliatkan tubuh yang terasa pegal-pegal, saat menoleh ke samping, kulihat suamiku masih terlelap pulas, ia bahkan sedikit mendengkur, mungkin kelelahan sehabis mencangkul tadi. Sambil tersenyum, tanganku bergerak mengusap dagunya yang ditumbuhi rambut halus, lalu aku mendekatkan wajah dan mencium pipinya. "Mas, bangun salat dulu," kataku saat menatap jam dinding telah menunjukkan pukul 2 siang. "Maaas." Aku mengguncang bahunya, Om Satria membuka mata sedikit, menatapku terlihat begitu mengantuk. "Bangun." "Masih enak begini." Ia mendekapku, aku melepas tangan dari tubuhnya lantas menunjuk jam dinding. "Mas kan belum salat dhuhur." Aku mengingatkannya membuatnya langsung mengangguk-angguk. "Baiklah, mas akan salat." Ia beranjak duduk, tangannya mengusap-usap mata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN