Sejam kemudian akhirnya mereka berdua menyelesaikan menonton sebuah film romantis sambil menikmati makanan pedas yang memang Elana beli tadi. Memang terasa aneh bagi Elana menonton film tersebut dengan Attala namun film ini yang hanya ia punya dan ingin sekali ia tonton beberapa minggu lalu dan beruntungnya Attala tak keberatan. Selama film di putar Attala melihat sosok dingin Elana yang berubah menjadi sensitif sama seperti yang lain saat adegan menyedihkan di tayangkan. Tapi Attala juga mulai menyukai Elana yang bisa tertawa lepas setelah beberapa hari melihat wanita tersebut kesekian kalinya menangis. “Enggak berasa kalau filmnya sudah habis,” seru Elana sambil meregangkan kedua tangannya dan bersandar di sofa. Ia merasa puas namun sayang film yang di putar sudah selesai di tayangkan.

