Part 30:

1522 Kata

Sean menjauhkan ponselnya dan menatap tajam ponsel itu. Bukan karena ia marah dengan ponselnya, namun orang yang barusan di telponnya. "Sean!" Panggil Irene dari ruang tamu. Sean melangkah masuk ke dalam ruang tamu dan menghampiri Irene yang sedang memakan popcorn. "Telepon siapa?" Tanya Irene. "Pelayan." Jawab Sean tampak acuh. Irene mengkerutkan dahinya. "Untuk?" "Agar tidak membuat makan malam." Balas Sean. Itu hanyalah alasan. Sean sengaja menghubungi Sara karena perasaannya tidak nyaman. Ia tidak tau kenapa, tapi ia tidak bisa merasa tenang. Sean menghela napas berat dan mencoba berkonsentrasi dengan layar di hadapannya. "Kenapa Sean? Kau tampak gelisah?" Irene memperhatikan Sean sejak tadi. Dan ia jelas tau Sean sedang memikirkan sesuatu. Pandangan lelaki itu memang tertuju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN