****************** Dua orang pria tampak saling bersitegang di dalam ruangan kantor.Atmosfer di ruangan tersebut terasa sangat panas dan menyesakkan, diisi oleh amarah yang membara dari salah satu di antara mereka. Dafa, menatap tajam, nyaris menusuk, pada Arga di depannya. "Jadi kau benar-benar memiliki hubungan dengan Risa?" Suara Dafa penuh penekanan. Arga menghela napas berat, matanya tetap terpaku pada pemandangan kota di luar. "Kau sudah melihatnya sendiri, bukan? Jadi kurasa aku tidak perlu menjelaskannya lagi." Nada suaranya datar,nyaris tak berekspresi,seolah apa yang dilakukannya adalah hal yang wajar. Respons acuh tak acuh itu membuat Dafa mengepalkan tangannya di samping tubuhnya dengan kuat.Buku-buku jarinya memutih. Mata yang selalu menatap ramah dan hangat kini memancar

