Lucia berjalan meninggakan rumah sakit bersama sang suami, kehamilan keduanya membuatnya sedikit lemas dan selalu saja tak ada tenaga, entah karena mengidam terlalu berat atau memang kesehatannya tak stabil, sebagai suami siaga, Rayoen tak pernah meninggalkan sang istri, setelah dokter menyarankan Lucia untuk Lebih diam di rumah dan tak banyak bergerak agar kandungannya tak di paksa aktif, akhirnya dengan berat hati, Lucia mempercayakan butik miliknya kepada Wilona sahabatnya, kehamilan keduanya ini tak seperti kehamilan pertamanya. Kehamilan pertama Lucia bisa melakukan semuanya sendiri, sedangkan kehamilan keduanya ini selalu saja tak dalam kondisi hati yabg baik, lebih banyak keinginan dan selalu saja merengek pada sang suami, jika meminta sesuatu, Lucia menginginkan sesuatu dan sang s

