Pandangan Eloise tertuju menatap wajah Noah, diperhatikannya setiap keindahan di wajah tampan pemuda berusia hamper 23 tahun itu. Alisnya yang tebal, rahangnya yang tegas berpadu hidung mancung tinggi yang selalu semakin tampan jika sedang memakai kacamata bacanya ketika sedang serius bekerja. Bibirnya yang tidak terlalu tebal tidak juga tipis ditambah lagi netra coklat dimatanya yang mampu membuat Eloise terbakar setiap kali netra itu menatapnya tajam. Rasanya seperti mimpi, seumur hidup dirinya memang pernah sekali mengatakan ingin menikah dengan seseorang yang bahkan belum terlahir ke dunia. Kalau diingat-ingat lagi pertemuannya dengan wanita yang dulu pernah ditemuinya di restoran dulu, kalau bayinya sudah lahir pasti sudah sebesar Noah sekarang. Dan Tuhan mewujudkan keinginannya itu

