"Liese, makan bareng yuk. Ada yang mau aku tanyain." Ia serius loh. Bukan untuk mempermainkan hati Liese. "Soal apa?" Jujur, ia enggan terlibat dengan Cassie dalam hal ini. "Yang barusan. Banyak yang aku belum paham." Ya oke kalau itu alasannya kan? Dikala istrinya sibuk berkutat dengan sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu. Ia mencari alasan kenapa ia sering menangis dan jawabannya memang tak jauh dari soal keberadaan Liese. Perempuan yang tak pernah ia temui selama bertahun-tahun itu sukses membuat hatinya porak-poranda. Nyatanya, ia memang tak pernah bisa mempercayai Adrian sepenuhnya. Ia membaca dengan perasaan yang jelas kacau. Ia tentu saja memposisikan sebagai dirinya sendiri kan? Membaca itu hanya menambah sesak di d**a. Ia bahkan tak bisa berbuat apa-apa. Apa yang bisa

